Fakta di Balik Kubangan Maut Stadion Batakan Balikpapan hingga Tewaskan Dua Bocah

Balikpapan – Terungkap sudah kronologis serta identitas para korban tenggelam di kubangan dekat Stadion Batakan, Balikpapan, pada Kamis (8/8/2019) kemarin. Kubangan maut yang telah menelan nyawa dua bocah itu ternyata bekas galian pembangunan Stadion Batakan.

Pewarta Nusantaraterkini.com mengunjungi kubangan yang berada di Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Jumat (9/8/2019) pagi. Fakta mengejutkan pun ditemukan. Tak ada pagar pembatas menutupi kubangan. Termasuk plang peringatan bahaya atau larang bermain, juga tak terlihat di sekitar kubangan tersebut.

Menurut warga sekitar, kubangan itu biasa digunakan warga untuk memancing. Setiap pagi atau sore, ada saja warga yang memanfaatkan kubangan ini untuk mengadu keberuntung mencari ikan. Ikan-ikan yang ada di kubangan tersebut seperti lele dan mujair.

Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Dody Susantyoko mengatakan, kubangan berukuran 7 kali 12 meter dengan kedalaman 2 meter ini merupakan bekas galian Stadion Batakan. Entah apa sebabnya kubangan itu belum ditutup, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Ya, kubangan tempat korban tenggelam milik (pengelola) Stadion Persiba Batakan,” katanya saat dihubungi media ini.

Dody menjelaskan identitas dua bocah yang tenggelam di kubangan maut ini. Kata dia, dua bocah tersebut bernama Geri (11) dan Alpiansyah (11). Keduanya merupakan pelajar di SD 05 Batakan.

“Geri tinggal di Jalan Ar Rahman dekat SMP 8 Manggar. Sedangkan Alpiansyah warga Jalan PJHI Batakan,” jelasnya.

Kapolsek Balikpapan Timur juga membeberkan kronologis kasus tenggelam ini. Kamis kemarin, sekira pukul 16.20 Wita, sebut Dody, Geri dan Alpiansyah beserta empat temannya bermain sepeda di sekitar kubangan. Keempat temannya itu adalah Akmal (11), Riski (11), Hidayat (11) dan Timothy (11).

Tak puas bersepeda, permainan dilanjutkan ke kubangan. Geri dan Alpiansyah turun ke kubangan yang berada persis di sampaing Stadion Batakan itu untuk berenang. Namun tidak dengan teman-temannya. Dijelaskan kapolsek, keempat teman korban itu kini bertatus sebagai saksi atas peristiwa naas tersebut.

“Korban turun ke kubangan lumpur untuk bermain, sedangkan keempat saksi hanya menunggu di pinggir kubangan tersebut,” beber perwira melati satu di pundak itu.

Setelah itu, lanjut Dody, sekira pukul 16.40, Geri dan Alpiansyah tidak pernah lagi muncul ke permukaan. Baru pada pukul 17.00, dua teman Geri dan Alpiansyah yang menunggu di pinggir kubangan berteriak minta tolong.

“Kemudian datang warga RT 70, Kelurahan Batakan, yang mendengar segera datang menuju lokasi kejadian,” urainya.

Tak berselang lama jajaran Polsek Balikpapan Timur juga tiba di lokasi kejadian. Bersama warga, petugas langsung melakukan pencari keberadaan Geri dan Alpiansyah. Barulah 30 menit kemudian kedua bocah itu ditemukan. Namun sayang, kedua bocah malang ini ditemukan sudah tak bernyawa.

“Pukul 17.30 Wita, kedua korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia. Kemudian korban dievakuasi oleh petugas ke Puskesmas Manggar Baru,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun media ini, jenazah Geri dan Alpiansyah telah dikebumikan hari ini. Mediang Alpiansyah dimakamkan di kawasan Kilometer 35, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sedangkan Geri dikuburkan di kawasan Kilometer 15, Balikpapan Utara.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.