Sukses Digelar, Zikir Akbar Nasional Dihadiri 15 Ribu Jemaah

BENGKULU – Lapangan Kantor Bupati Bengkulu Selatan (BS) pada Sabtu (5/11) dipenuhi sekitar 15 ribu orang jemaah. Lautan jemaah Thoriqoh Naqsabandiyah itu mendokan bangsa dan negara, melalui Zikir Akbar Nasional (ZAN).

Dalam kesempatan itu, jemaah yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia itu, mendoakan Indonesia agar ancaman resesi tidak terjadi. Persoalan ekonomi, akibat berbagai gejolak dunia tidak boleh berdapak pada Indonesia.

Maka visi besar Indonesia emas yang telah menjadi cita-cita bangsa Indonesia, membutuhkan kekuatan zikir dan doa bersama. Agar mampu diwujudkan, dari Bengkulu untuk Indonesia.

Ketua Umum Thoriqoh Naqsabandiyah Indonesia M Eddy Rusman mengatakan, kekuatan zikir dan doa bersama itu, sebagai bentuk cintanya jemaah Thoriqoh Naqsabandiyah terhadap kondisi Indonesia.

“Maka kita butuh zikir dan doa bersama, melalui ZAN,” terang Eddy dalam sambutan pelaksanaan ZAN.

Tidak hanya persoalan ancaman bangsa, jemaah Thoriqoh Naqsabandiyah dibawah asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy juga memastikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tentunya dengan terjaganya nilai-nilai Pancasila, sebagai ideologi bangsa.

“Jemaah Thoriqoh Naqsabandiyah harus bisa memberikan contoh, bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kita sebagai orang Islam, maka harus beradap. Dulukan adab daripada ilmu. Kalau tidak beradab, maka akan jadi biadab. Semua itu dilakukan tidak lain, untuk ketentraman, kemakmuran dan keberhasilan kita semua,” tuturnya.

Zikir yang dilakukan ini, menurut Eddy harus tetap dilakukan dan diamalkan. Tidak hanya bersama-sama, namun juga saat dalam kesendirian. Karena melalui kekuatan zikir, maka ketenangan hati akan terjadi.

“Zikir itu ketika duduk, berbaring, tegak dan terus menerus berzikir. Kenalkan hatimu untuk berzikir,” ungkap Eddy.

Sementara itu, Ketua Panitia ZAN Dempo Xler SIP MAP mengatakan, ZAN itu harusnya dilakukan pada tahun 2024. Namun atas petujuk Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy sebagai asuhan tertinggi Thoriqoh Naqsabandiyah, maka ZAN itu digelar pada 2022.

“Buya telah memberikan petujuk, atas ancaman persoalan bangsa. Juli sampai Agustus lalu, fakta itu terjadi. Pemerinta Pusat menyampaikan ancaman risesi 2023. Maka atas kondisi itu, para sufi turun untuk mendokan negeri. Agar negeri ini bisa menjadi Indonesia emas,” tegasnya.

Menurut Dempo, jemaah perkumpulan pengajian ilmu tasawuf Thoriqoh Naqsabandiyah di Indonesia ini ada lebih 1 juta orang. Belasan ribu yang hadir ZAN, telah mewakili untuk mendokan bangsa.

“Thoriqoh Naqsabandiyah tidak akan pernah gentar untuk menjaga keutuhan NKRI. Tidak ada yang bisa merobohkan pancasila. Maka dari Bengkulu, menjadi awal kebangkitan Indonesia emas 2030,” ujar Dempo yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.

Disisi lain Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengatakan, Bengkulu Selatan memiliki visi besar untuk mewujudkan BS emas dengan landasan cinta. Maka kecintaan itu, harus terus ditanamkan, agar daerah bisa terbangun karena cinta.

“Maka cinta tuhan yang maha esa telah menghadirkan kita semua disini,” tutur Gusnan.

Gusnan menegakan, sangat mendukung berbagai kegiatan keagamaan. Seperti acara ZAN yang dihadiri sekitar 15 ribu orang tersebut. Kedepan, tidak hanya belasan ribu, tapi BS siap menjadi tuan rumah, jika ada kegiatan yang menghadirkan lebih dari 50 ribu orang.

“Kami juga sampaikan permohonan maaf, jika ada yang kurang nyaman dalam sambutan kami. Kami sudah maksimal melakukannya. Maka harapan kami, tolong bawa cerita baik dari BS dan Provinsi Bengkulu, untuk diceritakan di daerah masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, sangat apresiasi kegiatan ZAN bisa berjalan sukses dan khidmat. Apalagi ZAN itu telah dihadiri belasan ribu masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

“Acara ini sangat bernilai. Tujuannya untuk kebaikan bersama, menyongsong keemasan bangsa. Ini bentuk komitmen kita menjaga, memelihara dan mencintai NKRI,” ujar Rohidin.

Acara sama juga akan dilakukan Pemprov Bengkulu, dalam memperingati HUT Provinsi Bengkulu 18 November. Hanya saja, kegiatannya tidak zikir, melainkan tablig akbar.

“Saya juga sampaikan terimakasih kepada Ketua Panitia Dempo Xler yang sudah sangat ulet, gigih dan memiliki kemauan tinggi, acara ZAN bisa berjalan dengan baik. Tentunya bisa berjalan tertib, tenang seperti yang kita rasakan pada saat ini,” tutupnya. (**)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page