Peringati Harganas 2022, Dinas PPKBP3A Pemkab Blitar Gelar Berbagai Kegiatan

NUSANTARATERKINI.COM, BLITAR – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar berbagai kegiatan.

Sekretaris Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar Yukhanit Setyani disela-sela rangkaian kegiatan peringatan Harganas, Rabu (29/06/2022) mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Harganas 2022 pihaknya menyelenggarakan serangkaian kegiatan.

Sambungnya, kegiatan diawali dengan ziarah ke makam pejuang-pejuang KB yang dilaksanakan kemarin. Untuk hari ini menggelar kegiatan bakti sosial seperti khitanan ceria dengan peserta perwakilan setiap kecamatan di Kabupaten Blitar.

“Selain itu, juga digelar santunan anak yatim, untuk anggaran secara mandiri dari teman-teman keluarga besar Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar,” ungkapnya.

Kegiatan selanjutnya, yakni selamatan sekaligus khataman Alquran. Adapun puncak kegiatan Harganas akan dilaksanakan pada 6 Juli yaitu Apel siaga semua petugas KB.

“Jadi memang tema pada Harganas tahun ini adalah bagaimana untuk menurunkan angka stunting, sehingga keluarga-keluarga khususnya yang ada di Kabupaten Blitar bisa terbebas dari stunting,” jelas Yukhanit.

Ia juga mengungkapkan, dalam upayanya untuk mempercepat penurunan angka stunting, pihaknya sudah membentuk tim percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten yang ditindaklanjuti tingkat kecamatan dan desa.

Tim itu, lanjutnya, semua sudah di SK kan, selain itu, pihaknya juga sudah membentuk tim pendamping keluarga dimana tim itu berjumlah 943 tim dengan rincian 2.989 orang, dimana setiap satu timnya terdiri dari 3 orang dari unsur bidan, tim Penggerak PKK dan dari Kader KB.

“Semua tim akan melakukan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang beresiko stunting, seperti mendampingi calon pengantin, ibu dan balita selama 1000 hari pertama kehidupan,” urainya.

Terakhir, dalam momentum Harganas pihaknya berharap kepada masyarakat untuk sadar, bagaimana generasi-generasi yang akan datang itu menjadi generasi yang berkualitas.

Sadar agar benar-benar merencanakan apabila putra-putrinya akan melaksanakan kehidupan yang baru pada usia yang cukup, jangan sampai menikah pada usia yang belum cukup.

“Artinya cukup, sesuai dengan kesehatan atau sesuai dengan kesiapan moril maupun materil, kalau wanita diusia 21 kalau pria 25 tahun. Selain itu mereka juga sadar kegiatan-kegiatan posyandu yang ada di lingkungannya, sehingga balita akan terdeteksi dan terpantau terus, agar mereka menjadi anak yang berkecukupan gizinya.” Pungkasnya. (Rid/Kmf/Adv)

 

 

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page