Kasihan, Tangan Beruang Madu yang Terjerat Nilon di Seluma Terpaksa Diamputasi

Bengkulu – Tangan kanan anak beruang madu (helarctos malayanus) yang terkena jerat nilon pemburu liar di kawasan hutan Taman Buru Semidang Bukit Kabu tidak jauh dari Desa Puguk Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma Bengkulu, terpaksa diamputasi. Proses operasi hewan berjenis kelamin betina ini berlangsung dua jam lebih.

Tim kesehatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terpaksa menghilangkan jari dan telapak tangan anak beruang madu yang berumur enam bulan tersebut.

Dijelaskan Drh Erni Suyanti, Tim Kesehatan BKSDA Bengkulu, kaki anak beruang madu itu diamputasi lantaran luka di dalamnya sudah mengalami kematian sel dan jaringan.

“Beruang madu inikan direscue oleh tim dari seksi konservasi wilayah dua BKSDA Bengkulu tanggal 15 Juli. Kondisi awal pembengkakan terjadi di luka bekas jerat, kemudian hanya luka lecet yang terlihat. Namun kita observasi lagi tanggal 16 Juli malam sampai 17 Juli siang kita observasi ternyata luka tersebut di dalamnya sudah mengalami kematian sel dan jaringan, jadi sudah solusi,” jelas Erni Suyantu, Kamis (18/7).

Baca juga: BKSDA Bengkulu Selamatkan Beruang Madu Dari Jerat Nilon

Ditambahkan Dokter Yanti, sapaan akrabnya, tindakan itu dilakukan sebagai pilihan terbaik. Sebab, kata dia jika tidak diamputasi, biasanya satwa liar cenderung akan mengamputasi dirinya sendiri, dengan mengigit bagian luka itu sampai putus. Atau, lanjut dia, infeksi tersebut akan menyebar dan terjadi sensis, bisa juga mengancam nyawa anak beruang madu tersebut.

Nantinya tim kesehatan BKSDA Bengkulu akan kembali mengobservasi anak beruang madu tersebut apakah berpengaruh terhadap gaya hidup sehari-harinya akibat diamputasi.

“Kita bisa lihat dari prilaku alaminya. Beruang itukan memanjat, memanjat itu sangat vital sekali aktivitas beruang tersebur. Nanti kita akan observasi kembali,” ujarnya.

Untuk proses penyembuhan total akibat amputasi ini, tim kesehatan butuh waktu beberapa lama. Dibandingkan harimau yang hanya sekitar kurang lebih 3 bulan untuk penyembuhan total. Itupun dengan catatan penyembuhan luka bekas jerat yang diamputasi didukung oleh nutrisi yang bagus.

“Kemudian tidak bisa stres juga, maksudnya tidak terlalu sering berinteraksi dengan manusia, kemudian pandangan steril, juga pengobatan rutin dan tidak terjadi infeksi sekunder,” demikian Yanti. (Dwi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page