Kelangsungan Bengkel Sepeda Butuh Bantuan Pemerintah

BENGKULU – Menggeluti suatu bidang usaha apa saja memang dibutuhkan modal dan kesabaran. Tak terkecuali usaha perbengkelan. Asal dijalankan dengan serius dan percaya diri, maka usaha pasti akan bertahan lama.

Nerwan (42), warga Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu ini contohnya. Sejak 2001 lalu menggeluti usaha bengkel sepeda. Penghasilannya tidak seberapa, berkisar Rp.50 ribu perhari. Hasil ini digunakan untuk menghidupi satu orang istri dan empat orang anak.

“Saya mulai membuka usaha perbengkelan sepeda sejak tahun 2001. Itupun dengan modal seandanya,” katanya.

Suami dari Ros (35) ini bercerita, usaha bengkel sepeda saat ini tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Usaha ini kalah dengan perbengkelan modern. Belum lagi penggunaan sepeda untuk aktivtas sehari-hari kini jarang dijumpai. Kondisi ini membuat bengkel sekaligus tempat tinggalnya itu kerap sepi pelanggan.

Dengan penghasilan yang minim, bapak empat anak ini harus menyekolahkan dua orang anak. Tertua, saat ini duduk di bangku sekolah menengah atas sedangkan yang kedua duduk di bangku sekolah dasar.

“Kalau penghasilan kita cukup-cukupi,” ujarnya.

Untuk mempertahankan usahanya, Nerwan acap kali meminjam koperasi keliling dengan bunga cukup besar. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan keringanan dengan bantual modal usaha, agar bengkel sepeda miliknya tetap berjalan.

“Saya meminjam modal usaha, terpaksa saya pinjam sama koperasi keliling, walaupun bunga besar. Daripada usaha saya tidak berjalan,” demikian Nerwan. (Budi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page