Farmer Milenial Toboponik UNIB, Model Baru Pertanian Bengkulu

Bengkulu, Nusantaraterkini.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri dan Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) Retno Agustina Ekaputri, hadir pada Panen Melon Parcel di Kebun Melon Green House Toboponik UNIB dan Penanaman Pohon di Gedung Pasca Sarjana Fakultas Pertanian UNIB, Rabu (17/11).

Dikatakan Gubernur Rohidin, pada umumnya kampus itu menjadi pusat riset dan pusat ilmu, tapi di sini (Fakultas Pertanian UNIB) langsung ditemukan penerapannya. Jadi dari ilmu dan hasil riset ternyata Milenial Farmer Toboponik UNIB menghasilkan sebuah produk dan tentu ini yang diharapkan.

“Artinya tidak hanya bicara skala ilmu, laboratorium, demplot, uji coba dan seterusnya, tapi langsung melihat hasil akhirnya. Dan tentu produk hasil akhir dari perguruan tinggi punya nilai ekonomi tinggi, ramah lingkungan dan menarik sesuai selera pasar,” jelas Gubernur Bengkulu ke-10 ini.

Selain itu menurut Gubernur Rohidin, dengan penerapan keilmuan dan memiliki nilai ekonomi tinggi, ramah lingkungan dan sesuai selera pasar, maka pertanian di Bengkulu dipastikan mengikuti perkembangan zaman.

“Kalau ketiga unsur ini bisa dihasilkan dengan produk oleh sebuah perguruan tinggi, nah itu baru namanya bagus sekali. Dan harapan saya semua perguruan tinggi di Bengkulu harus mulai ke arah itu,” pungkasnya.

Dijelaskan Rektor UNIB Retno Agustina Ekaputri, Milenial Farmer Toboponik UNIB menjadi salah satu harapan besar model pengembangan pertanian Bengkulu ke depan.

“Jadi kami harapkan dukungan dari semua pihak dan pemerintah atas model pertanian seperti ini. Sehingga tidak hanya bertani, namun juga petani Bengkulu juga bisa menciptakan produk yang kekinian,” ungkapnya.

Sementara itu disampaikan Dekan Fakultas Pertanian UNIB Dwi Ganepianti, salah satu kegiatan penanaman melon secara tradisional dan dikolaborasikan dengan model baru, sehingga nutrisinya terkontrol dan bebas penyakit.

“Produk ini kami harapkan mewarnai pasar Bengkulu bahkan nasional. Bukan hanya sekedar buah untuk dimakan namun juga menjadi parcel atau untuk oleh-oleh,” katanya.

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page