Dua Warga Bengkulu Pulang Setelah Diobservasi di Natuna

Bengkulu – Dua orang warga Provinsi Bengkulu yang usai menjalani observasi di Natuna Kepulauan Riau, yaitu Rafiska dan Sinta, akhirnya tiba di Bumi Rafflesia, Senin (16/2) sekira pukul 08.31 WIB.

Mereka menumpang pesawat Sriwijaya Air dan turun di bandara Fatmawati Bengkulu. Tibanya di Bengkulu, tidak ada penjemputan khusus dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Kedua orang ini tetap melewati pintu kedatangan untuk keluar dari bandara seperti penumpang lainnya.

Dari bandara, Rafiska perempuan asal Kabupaten Lebong dan Sinta kelahiran Kota Bengkulu tersebut langsung diarahkan ke kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk menemui keluarga mereka yang telah menunggu sejak kemarin.

Sebelumnya, Sinta dan Rafiska merupakan dua orang dari 238 WNI yang diobservasi di Natuna Kepulauan Riau selama 14 hari. Sinta dan Rafika dibolehkan pulang karena dinyatakan sehat dan negatif dari wabah virus corona Covid-19.

Dari Natuna, mereka menumpangi pesawat Hercules milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan turun di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur untuk menginap semalam sebelum diterbangkan ke Bengkulu.

Sinta dan Rafika mengaku sangat bahagia bisa menginjakan kaki lagi di tanah kelahirannya dan dinyatakan sehat dengan mengantongi sertifikat kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).

Selama di Natuna, mereka mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan dari petugas kedokteran di sana. Setiap hari, kata Rafiska, mereka selalu diberikan makanan 4 sehat 5 sempurna serta vitamin kesehatan untuk meningkat daya tahan tubuh mereka.

“Perasaan pribadi saya sangat bahagia sekali bisa kembali lagi ke sini. Dan kami berdua sampai saat ini dinyatakan sehat wal afiat,” ungkap Rafiska di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Bengkulu, Lisyenti Bahar menyebut, tidak adanya penjemputan khusus terhadap kedua orang warga Bengkulu ini lantaran mereka tidak terbukti terindikasi virus corona.

Kendati demikian kata Lisyenti, keduanya tetap dalam pengawasan Dinas Kesehatan hingga tiba di rumahnya masing-masing.

“Pemerintah memang tidak ada penjemputan khusus terhadap dua orang ini. Karena kan mereka sudah dinyatakan sehat dan negatif dari penyebaran virus corona Covid-19,” kata Lisyenti.

Kedua orang ini diketahui terjebak di Kota Wuhan China yang menjadi pusat penyebaran virus corona Covid-19 sejak tanggal 15 Januari hingga 2 Februari lalu. Di china, keduanya tengah menjalani kuliah.

Rafiska kuliah Kedokteran di Wuhan. Sedangkan Sinta di Beijing Foreign Studies University, Kota Beijing China. Kedatangan Sinta ke Wuhan untuk liburan sekaligus menemui rekan baiknya di sana, jarak tempuh dari Beijing menuju Wuhan cukup jauh, yakni 5 jam perjalanan menggunakan kereta cepat. (red)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page