Dinkes Tulungagung Optimis Capai Target Deteksi Dini Hepatitis B di Semester Awal 2023

Nusantaraterkini.com|Tulungagung – Berbagai upaya gencar dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung dalam pencegahan penularan hepatitis B pada masyarakat, salah satu programnya yakni screening Hepatitis B surface antigen (HBsAg) yang masif dilaksanakan setiap tahun dalam upaya pencegahan, dan pemutusan rantai penularan hepatitis B.

Pengoptimalan program tersebut sudah mulai digenjot Dinkes Tulungagung sejak awal semester pertama tahun 2023, melalui UPT Puskesmas dan para kader kesehatan berbagai kegiatan screening digelar untuk masyarakat sebagai deteksi dini pencegahan Hepatitis B.

Mendekati pertengahan tahun 2023, Dinkes Tulungagung melakukan evaluasi atas capaian target program tersebut selama satu semester, yang mana sebagai tolak ukur pengendalian penularan hepatitis B di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Didik Eka Putra Kabid P2P Dinas Kesehatan melalui Candra Idawati pengelola program hepatitis B, mengatakan bahwa pencapaian deteksi dini Dinas Kesehatan dalam pelaksanaannya di tahun 2023 masih berada di 30% sampai dengan 40% dari 50% yang ditargetkan untuk semester pertama, pada senin 19 juni 2023 di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

“Sekitar 15 ribu proyeksi di Tulungagung, sampai saat ini kita sudah melakukan 30% lebih deteksi dini dari 50% yang ditagetkan di semester awal,”ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan kendala belum tercapai target dikarenakan ada beberapa instansi dibawah naungan Dinkes belum memberikan laporan sehingga data yang telah di validasi tingkat Kabupaten belum mewakili keseluruhan wilayah Tulungagung.

Tambahnya, bilamana semua instansi sudah mengirimkan semua laporan diakhir bulan juni, pencapaian deteksi dini dari Dinkes akan mendekati minimal target 50% di semester satu tahun 2023.

” memang ada 10% layanan yang belum mengirimkan laporan tepat waktu otomatis laporan yang kita tarik ditingkat kabupaten pun juga terpengaruh, jika semua layanan sudah mengirimkan laporannya diakhir juni maka capaian kita sudah mendekati dari yang ditargetkan,” ungkapnya.

Kemudian, pihaknya menjelaskan positivity rate yang ditemukan dari 30% screening yang telah divalidasi untuk sementara tidak lebih dari 1%, yakni terdapat 49 orang dari ibu hamil positiv mengidap hepatitis B.

“Capaian ibu hamil yang hepatitis B dari yang di screening 30% kita 49 orang, jika kita hitung Positivity rate tidak sampai 1%, menurut informasi dari Dinkes Provinsi kecenderungan positivity rate terhadap hepatitis B di wilayah selatan provinsi Jawa timur lebih rendah dibandingkan wilayah lain,” pungkasnya. (red/adv)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.