Aktivis Kritisi Kunker Belasan DPRD BS saat Pandemi Covid-19

BENGKULU – Aktivis pemuda HAM dan Demokrasi Sophia Foundation dan aktifis literasi Rafflesia Membaca, Oky, mengkritisi kunjungan kerja belasan anggota DPRD Bengkulu Selatan saat pandemi Covid-19.

Menurut Oky, kunker para wakil rakyat ini membuat citra Bengkulu Selatan memburuk. Aksi 14 anggota DPRD ini dinilai menjadi contoh negatif saat masyrakat tengah menjalani pembatasan sosial selama wabah corona.

“Wakil Rakyat harusnya bisa menimbang dengan bijak ditengah kondisi pandemi harusnya bisa menahan diri dari aktifitas yang bisa membawa dampak untuk diri dan lingkungan masyarakat,” kata Oky pada nusantaraterkini.com, Jumat (1/5/2020).

Ditambahkan Oky, anggota dewan merupakan refresentasi rakyat, yang harus menjadi contoh untuk masyarakat.

“Masyarakat Manna saja banyak yang menahan diri untuk tidak keluar rumah. Tentu saja hal tersebut menjadi kekecewaan untuk masyarakat sendiri,” sambungnya.

Oky juga meminta DPRD Bengkulu Selatan membuat pertimbangan yang matang jika kunker di tengah pandemi Covid-19 merupakan langkah yang dibutuhkan. Ia berharap wakil rakyat yang turut berangkat dapat menjawab hal ini saat kunker usai.

“Pertanyaannya sekarang, seberapa urgent perjalanan dinas tersebut. Hal tersebut harus dijawab pasca kepulangan nanti. Menjadi bentuk transparansi publik yang mesti diberitahukan kepada masyarakat melalui Ketua Dewan atau Badan Kehormatan DPRD,” harap Oky.

Ia khawatir kunker ini dapat memicu keraguan di masyarakat untuk tidak bepergian selama wabah corona.

“Bisa menjadi standar ganda dan bias karena Wakil Rakyat saja bebas melakukan perjalanan dinas keluar kota sedang masyarakatnya dilakukan pelarangan yang sangat ketat bahkan untuk Pulang Kampung ke Kabupaten Manna. Walaupun secara administrasi dan resmi telah melapor dan sesuai dengan standar Penangan Covid-19,” jelas Oky.

Oky berharap, kunker anggota DPRD dapat ditunda selama wabah Covid-19. Sebab, kata Oky, masih banyak agenda DPRD yang lebih penting dan harus dipenuhi.

“Kalau bisa ditunda kan bisa pasca pandemi selesai. Karena banyak juga agenda yang tertunda juga bahkan di kondisi pandemi sekarang. Keselamatan diri dan keselamatan masyarakat harus diutamakan ketimbang yang lain,” demikian Oky. (red)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page