Relokasi Pedagang Pasar Inpres Diwarnai Aksi Pungli

KAUR – Relokasi pedagang Pasar Inpres Kota Bintuhan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, sudah dilakukan beberapa pekan yang lalu, pedagang dipindahkan ke lokasi yang tidak jauh dari pasar.

Tenda-tenda putih pun terbentangkan untuk pedagang pasar yang digusur, mirisnya ada beberapa pengakuan pedagang, yang menyebut adanya pungutan uang sebesar Rp 2,5 juta untuk menikmati berjualan di tenda.

“Kami dimintai uang 2,5 juta untuk bisa menikmati berjualan di tenda putih itu, karena saya sama teman saya tidak memiliki uang sebanyak itu, maka saya pun lebih memilih unttuk berdagang secara lesehan, akan tetapi acap kali kami diusir oleh salah satu petugas pasar,” keluh “R” yang merupakan Pedagang Sayuran ini kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).

Hal yang sama pun disampaikan oleh pedagang sayuran berinisial “W” yang tempat dagangannya akan dibongkar, menurutnya mungkin tidak lama kios dagangan ini dibongkar dan kami pun harus mengeluarkan uang sebesar 2,5 juta untuk menikmati tenda putih yang sudah disediakan pemerintah.

“Mungkin tidak lama lagi kios dagangan ini akan dibongkar, kami pun harus mengeluarkan uang sebesar 2,5 juta untuk menikmati tenda putih yang sudah disediakan pemerintah, padahal awalnya pihak Disperindagkop Kaur berjanji berikan relokasi gratis,” ujar pedagang sayur berinisial W. (Ynd)

Rekomendasi
2 Komen
  1. Mahasiswa berkata

    Miris !!!! Padahal pasar impres merupakan pasar tradisional terbesar di kabupaten kaur. Seperti nya harus ada tim khusus yg di buat pemerintah kabupaten kaur mengenai penyidikan pungli ini, jika tidak ingin di pemerintahan ini di cap buruk oleh masyarakat . Terutama masalah penempatan dan pemindahan pedagang ini ,karena jika ini terus berkelanjutan akan berdampak pada pendapatan dan keberlangsungan pedagang di pasar Bintuhan.

  2. redaksi berkata

    harus ditindak

Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page