Normalisasi Sungai Dinilai Gagal Atasi Banjir

EMPAT LAWANG – Pelaksanaan normalisasi sungai Musi di Desa Baturaja Baru dan Desa Baturaja Lama Kecamatan Tebing Tinggi, dinilai gagal mengatasi banjir. Bahkan, adanya kegiatan normalisasi tersebut dituding warga telah menyebabkan abrasi sejumlah lahan perkebunan milik warga di desa itu.

Seperti yang diungkapkan Mesi, salah seorang warga Desa Baturaja Lama Kecamatan Tebing Tinggi, Dia mengaku cukup kecewa dengan pelaksanaan normalisasi, karena diduga tanpa perencanaan yang matang sehingga menyebabkan abrasi tanah kebun miliknya hingga mencapai kurang lebih 1 hektar saat terjadi luapan sungai yang menyebabkan banjir di desanya beberapa hari lalu.

“Saat terjadi luapan sungai kemarin, air itu menghantam lahan saya lebih besar dari banjir-banjir tahun sebelumnya.  Saya menduga karena ada kegiatan normalisasi yang salah perencanaan, hingga debit air lebih besar mengarah ke kebun saya,” kata Mesi, Rabu (11/12/2019).

Tentu saja dia mengaku sangat kecewa, karena seyogyanya, normalisi untuk mencegah terjadinya banjir dan kerugian materil milik masyarakat yang disebabkan banjir. “Namun faktanya, luapan air masih masuk ke kampung, bahkan terjadi abrasi parah pada lahan kebun milik warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Empat Lawang, Apriansyah Qolbi saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya mengatakan, memang benar tujuan normalisasi sungai untuk mencegah terjadinya banjir. Namun dia menolak jika disebut pelaksanaan normalisasi itu merugikan masyarakat.

“Coba jelaskan, apa yang telah dirugikan bagi masyarakat adanya kegiatan normalisasi itu. Proyek normalisasi itukan untuk membantu masyarakat, bukan untuk merugikan masyarakat,” tegasnya.

Terkait terjadinya banjir di Desa Baturaja Baru dan Desa Baturaja Lama, Kecamatan Tebing Tinggi, padahal di lokasi ada kegiatan normalisi, Qolbi menyebut banjir bukan karena ada proyek normalisasi, namun karena faktor alam.

“Normalisasi bukan untuk menjamin tidak ada lagi banjir, normalisasi merupakan suatu upaya untuk mencegah banjir. Logikanya sederhana saja, kita mendalami badan sungai agar air tidak meluber ke pemukiman, kalau ada debit air lebih besar, tentu banjir tidak bisa ditahan,” cetusnya. (Ardi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page