Institut Kopi Ilmiah Bengkulu Beri Pelatihan Pasca Panen Petani Kopi Tanah Hitam

Kabupaten Bengkulu Utara (BU) memiliki setidaknya 12.213 hektar lahan perkebunan kopi Robusta. BU sendiri merupakan salah satu daerah di provinsi Bengkulu dengan potensi perkebunan kopi Robusta cukup baik selain perkebunan sawit dan karet.

Perkebunan kopi di Bengkulu Utara rata-rata berada di perbatasan langsung dengan hutan lindung Bengkulu dan memiliki ketinggian ideal untuk budidaya tanaman kopi Robusta, yaitu 700-800 mdpl.

Salah satunya ada di Desa Tanah Hitam Kacamatan Padang Jaya Bengkulu Utara. Desa Tanah Hitam ini bukan hanya memiliki potensi kopi Robusta baik tapi juga desa pertama di BU yang sudah mengembangkan budidaya kopi Liberika.

Hari ini, 26 Oktober 2022, Desa Tanah Hitam menggandeng Institut Kopi Ilmiah (IKI) Cabang Bengkulu melaksanakan Pelatihan Produksi Tanaman Pangan Pasca Panen Kopi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kesadaran para petani kopi akan pentingnya pengolahan pasca panen sesuai standar kebutuhan pasar luar saat ini.

Adria Putra pemateri dari Institut Kopi Ilmiah (IKI) mengatakan, antusiasme petani Tanah Hitam untuk terus belajar patut diapresiasi. Keingin tahuan para petani, kata Adria Putra, membuktikan adanya semangat tinggi untuk menjadikan kopi Tanah Hitam sebagai produk unggulan Bengkulu Utara.

“Tentunya ini tidak terlepas dari fokus dari pemerintah desa sendiri yang terus mendorong para petani untuk maju. Ini modal baik untuk menuju sejahtera bersama-sama melalui sektor kopi,” jelas Adria Putra memiliki brand Kaya Coffee Bengkulu ini.

Pengusaha Kopi Bengkulu ini menambahkan, bahwa sukses tidaknya sebuah usaha harus didasarkan pada konsistensi dan terus belajar. Terlebih di dunia kopi.

Jika selama ini, sambungnya, terbiasa dengan mengelolaan tradisional. Maka ke depan harus ada lompatan sesuai permintaan pasar.

“Perkembangan zaman terus maju. Kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi itu,” tutup Adria Putra.

Sementara menurut Surya Putera Irfanda, pemateri kedua dari IKI Cabang Bengkulu ini menegaskan arti penting kebersamaan atau kolaborasi untuk mendukung tercapaiannya target usaha.

“Saat ini bukan lagi masanya unjuk gigi sendiri-sendiri. Jika mau sukses harus berkolaborasi. Sehingga dapat maksimal,” terang Surya Putera Irfanda yang juga pengusaha kopi Bengkulu ini.

Surya mencontohkan, petani kopi hulu perlu kolaborasi dengan UKM kopi hilir. “Percuma produktivitasnya tinggi di hulu tanpa ada dukungan dari hilir. Jadi sektor hulu dikembangkan, dan hilirnya dimasifkan,” tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Tanah Hitam Dedi Mayora menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dari komunitas Institut Kopi Ilmiah (IKI) Cabang Bengkulu yang konsisten memberikan dukungan berupa ilmu untuk kemajuan dunia perkopian di Bengkulu Utara, khususnya di Desa Tanah Hitam.

“Di Tanah Hitam sudah ada 2 alumni dari IKI Bengkulu. Yaitu Trabas dan C9. Mereka menginpirasi para pelaku kopi di Tanah Hitam. Semoga kita terus istiqomah mengembangkan kopi untuk kesejahteraan para petani,” harapnya. [*]

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page