Heri Purwanto Responsif: Mengakomodir Aspirasi Masyarakat Rejang Lebong

Bengkulu, Nusantaraterkini.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Heri Purwanto, menanggapi aspirasi masyarakat Kabupaten Rejang Lebong dengan sikap responsif dan proaktif.

Berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat menjadi sorotan utama, dan Heri Purwanto bertekad untuk mengakomodir serta menindaklanjuti setiap permintaan dengan serius.

“Diantara keluhan yang disampaikan masyarakat adalah kesulitan dalam memperoleh pupuk bersubsidi dan keterbatasan kuota pupuk subsidi. Ini menjadi perhatian utama kami karena berdampak langsung pada sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian di daerah ini,” ujar Heri Purwanto.

Selain masalah pupuk, masyarakat juga menyoroti ancaman bencana alam akibat retaknya sejumlah jalan yang berpotensi amblas atau longsor.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Heri Purwanto, menanggapi aspirasi masyarakat Kabupaten Rejang Lebong. (foto:dok/Jl)

Heri Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima proposal dari masyarakat terkait masalah tersebut, dan ia siap untuk segera bertindak.

“Masyarakat telah menyampaikan proposal kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, dan kami akan memastikan bahwa permintaan mereka diakomodir dengan baik dan ditangani secara cepat,” tambahnya.

Terkait ancaman bencana alam, Heri Purwanto menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mencari solusi yang tepat dan pencegahan yang efektif.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, terutama dengan BPBD, untuk menanggapi masalah ini secara efektif,” ungkap Heri Purwanto.

Responsifnya sikap Heri Purwanto terhadap aspirasi masyarakat merupakan langkah positif dalam membangun hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat, serta menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. (Kb/Adv)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page