Dunia Pendidikan Kabupaten Empat Lawang Kembali Tercoreng, Pasalnya SMK 2 Empat Lawang Diduga Gelapkan Dana Bantuan PIP

EMPAT LAWANG Nusantaraterkini.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Empat Lawang yang berada di Desa Nanjungan Kecamatan Pendopo, diduga telah menggelapkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bantuan tersebut berupa uang tunai, untuk perluasan akses dan kesempatan belajar dari Pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

Padahal, sejatinya program yang dicanangkan Pemerintah itu diberikan kepada siswa maupun siswi yang terdaftar didata penerima bantuan, berguna untuk meringankan beban wali murid siswa. namun berbeda dengan kenyataan yang dilakukan oleh sekolah SMK tersebut. Pihaknya memberikan bantuan PIP dengan cara tidak transparan. Bahkan buku tabungan dan kartu ATM di pegang oleh salah satu oknum guru sekolah. Padahal buku tabunganya harus dipegang oleh siswa yang bersangkutan.

Berdasarkan sumber yang dimiliki oleh media Nusantaraterkini.com, jumlah data penerima bantuan PIP di SMK 2 tersebut. untuk tahap I sebanyak 30 orang siswa dan tahap II sebanyak 99 orang siswa sudah cair semua, terlihat ada juga data absensi penerima bantuan tersebut yang namanya tercantum ganda satu kelas satu jurusan.

“Ya, benar saya sekolah di SMK 2 Empat Lawang, jurusan Tkj. Sekarang saya sudah selesai sekolah. masalah bantuan PIP saya tidak pernah menerimanya sampai saya selesai sekolah. Bahkan buku tabungan siswa dan Atm yang kalian maksud saya tidak pernah tahu selama saya sekolah di SMK 2 Empat Lawang,” ungkap ET (18) salah seorang siswa alumni SMK 2 Empat Lawang yang namanya tercantum didata penerima bantuan PIP, Selasa (24/11/2020).

Hal senada yang disampaikan IAE (18) yang juga alumni SMK 2 Empat Lawang menyampaikan, bahwa dirinya sudah tiga tahun sekolah di SMK 2 Empat Lawang dengan jurusan TGSM dan tidak sama sekali mengetahui mengenai bantuan PIP.

“Saya tidak pernah menerima bantuan itu. Buku tabungan dan Atm saya tidak pernah dikasih tahu,” sampainya.

HD (16) namanya tercantum ganda di absensi penerima bantuan PIP yang dimiliki oleh SMK 2 Empat Lawang mengakui saat dikonfirmasi dirumahnya, bahwa ia benar sekolah di SMK 2 tersebut di kelas XII semester pertama, jurusan Tkro.

“Baru sekali saya menerima bantuan selama saya sekolah disitu, banyak uang satu juta, saya lansung menerima uang itu dari guru. Tidak ada nama saya yang sama dikelas kami, hanya sekali saya menanda tangan absen itu. Buku tabungan dan Atm saya tidak tahu,” akunya.

Sementara Mahsun Kepala Sekolah SMK 2 Empat Lawang mengatakan, sistem pengelolaan bantuan PIP itu diserahkanya lansung kepada bawahanya. untuk mengkoordinir data laporan dari operator.

“Untuk mengelola uang penerima bantuan PIP itu sepenuhnya saya serahkan kepada, staf kesiswaan yang mengkoordinir data laporan dari operator. Saya pernah menganjurkan kepada mereka bahwa, jangan sedikit memotong bantuan itu,” ujar Mahsun kepada Wartawan Nusantaraterkini.com saat dijumpai diruang kerjanya, Rabu (25/11/2020).

Disisi lain Widi Irawan guru SMK 2 Empat Lawang yang bertugas sebagai staf kesiswaaan dan sekaligus dipercaya mengkoordinir data laporan dari operator, menyampaikan, penerima bantuan PIP ini pembagiannya secara kolektif yang dipinta pihak Bank dan bertahap, keseluruhanya sebanyak 129 orang siswa yang menerima bantuan ini.

“Tahap pertama 30 orang siswa yang menerima bantuan PIP, dengan jumlah uang Rp 500.000. Tahap kedua sebanyak 99 orang siswa, terbagi 80 orang siswa menerima Rp 1.000.000, 19 orang siswa terima Rp 500.000 itu semua keseluruhanya,” sampainya.

Saat disinggung mengenai nama ganda di absensi yang dimiliki SMK 2 Empat Lawang, pihaknya menjawab dengan singkat bahwa tuduhan itu tidak ada.

“Tidak ada,” ucapnya singkat.(Ardi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.