BMKG Minta Warga Waspada Bencana Hidrometeorologi

Papua – Wilayah Papua telah memasuki musim penghujan hingga bulan Maret 2019 dan puncak musim hujan pada bulan Januari – Februari 2019.

Pada kondisi ini frekuensi kejadian hujan akan meningkat dibanding bulan-
bulan sebelumnya.

Masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan lain sebagainya yang berpotensi terjadi selama periode musim penghujan ini.

“Potensi hujan rata-rata malam hingga dinihari, masyarakat tetap waspada soal bencana hidrometeorologi,” jelas Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Silii, melalui pesan WhatsApp Sabtu (23/2/2019) sore.

Dalam keterangannya ia juga meminta aktivitas pelayaran agar lebih berhati-hati karena kondisi tinggi gelombang yang diprakirakan masih cukup tinggi untuk beberapa hari ke depan.

Hasil evaluasi kondisi cuaca dari BMKG Wilayah V Jayapura yang diterima wartawan, menunjukkan adanya gangguan pola angin yakni siklon tropis WUTIP di wilayah Perairan utara Papua.

Selain itu, anomali suhu muka laut yang bernilai positif (menghangat) serta
kelembaban relatif pada lapisan atas menunjukkan kandungan uap air
yang cukup tinggi berkisar antara 80 – 95% sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.

Untuk tiga hari ke depan, diperkirakan kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan.

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Papua bagian
Utara pada siang, malam dan dini hari juga diperkirakan terjadi.

Di wilayah Teluk Cenderawasih dan Papua bagian Tengah pada malam dan dini hari Potensi hujan ringan hingga lebat akan terjadi.

Sementara, potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Papua bagian Selatan terjadi pada malam hari.

Tinggi gelombang di wilayah Perairan Utara Papua diprakirakan berkisar antara 0.50 – 3.50 meter dan di wilayah Perairan Selatan Papua diprakirakan berkisar antara 0.25 – 1.00 meter. (Faizal Narwawan)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page