KKB Ancam Guru Dan Tenaga Medis Di Mapenduma Papua

NusantaraTerkini.Com, Papua – Enam belas guru dan tenaga kesehatan di Papua diancam tak boleh melakukan aktifitas oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KKB) di Distrik Mapenduma, Nduga Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahamad Musthofa Kamal, SH membenarkan informasi tersebut.

Data Polda Papua juga menyebutkan, KKB
pimpinan Egianus Kogoya yang juga mengaku sebagai adik dari Kelly Kwalik menolak dan menahan aktivitas guru dan tenaga kesehatan sejak 03 Oktober hingga 17 Oktober 2018.

Kata Kamal, selama masa penolakan tersebut, para guru dan tenaga kesehatan menginap dan mendapatkan jaminan keamanan dari Kepala Puskesmas Distrik Mapenduma Naftali Wandikbo.

Kemudian pada Kamis 18 Oktober 2018 pesawat carteran datang menjemput para guru dan tenaga kesehatan menuju Wamena.

“Salah satu guru SD YPGRI 1 Mapenduma dengan inisial MN mengatakan, dirinya bersama 15 orang guru lainnya dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma telah diancam dan ditahan untuk tidak melakukan aktivitas oleh kelompok KKB. ini karena KKB mencurigai guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai aparat keamanan yang menyamar,” jelas Kamal, Minggu (21/10) malam.

Meski guru dan tenaga kesehatan saat ini sudah berada di Wamena dan berkumpul dengan keluarga masing-masing. Dua diantaranya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

“Satu orang korban kekeras fisik dan asusila sudah di Jayapura dan saat ini dirawat di RS.Bhayangkara dan 1 orang lagi dirawat di RS. Wamena,” tambah Kamal.

Dari keterangan Fredik Samuel Bapundu selaku Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga mengatakan, secara administratif, Distrik Mapenduma memiliki dua unit sekolah, yaitu SD YPGRI 1 Mapenduma dan SMPN 1 Mapenduma dan 1 unit Puskesmas.

Untuk mencapai wilayah Distrik Mapenduma, terdapat dua jalur yaitu jalur udara dengan menggunakan pesawat jenis Caravan rute Wamena – Mapenduma dan jalur darat dengan rute Wamena – Yal menggunakan mobil double gardan (sejenis triton dan strada) selama 8 jam, kemudian dilanjutkan Yal – Mapenduma dengan berjalan kaki selama 2 jam.

Sementara untuk keberadaan sinyal komunikasi di Distrik Mapenduma dapat dikatakan nihil karena tak adanya tower komunikasi yang berdiri.

Polda Papua juga sangat menyangkan tindakan yang dilakukan KKB terhadap guru dan tenaga medis di Papua. (AFN)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page