Waspadai Ancaman Longsor Terhadap Batang Toru

Tapanuli Selatan – Batang Toru adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Daerah ini kaya akan sumber daya alam. Salah satu kekayaan sumber daya alamnya, berupa tambang Emas. Tambang emas itu dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR). Dibalik potensi sumber daya alam yang sangat banyak, Kecamatan Batang Toru, menyimpan potensi bencana longsor. 

Jonathan mengatakan, ia pernah mengingatkan potensi ancaman longsor ketika itu pada tahun 2010, sewaktu pemaparan Amdal oleh pihak tambang, di hadapan Komisi Amdal Pemkab Tapsel. Dalam kesempatan tersebut Jonathan mengingatkan betapa rawannya kota Batang Toru terhadap ancaman bencana longsor.

Menurut ahli geologi Sumut ini, secara geologis daerah itu labil dan rawan terhadap ancaman longsor, belum lagi ditambah kegiatan pertambangan seperti peledakan, mobilitas alat-alat berat menimbulkan getaran yang bisa memicu terjadinya longsor atau gerakan tanah.

” Jarak kota Kecamatan Batang Toru terhadap tempat beroperasinya tambang itu antara 2 – 3 km saja, jadi sangat dekat. Dulu sewaktu saya diminta menjelaskan tentang terjadinya banjir bandang di kawasan itu. Saya mendapatkan peta dari bagian yang membidangi geoteknik. Pada peta itu terdapat banyak patahan-patahan. Keberadaan patahan mengkondisikan kawasan pertambangan itu sangat labil atau rawan terhadap kejadian longsor”jelasnya kepada nusantaraterkini, Selasa (19/03/2019).

Jonathan sangat berharap pihak Pemkab Tapsel harus meneliti secara cermat daerah yang berpotensi rawan longsor tersebut. Ia mengatakan, Pemkab Tapsel dan PT Agincourt Resources (PTAR) harus bekerjasama mengantisipasi terjadinya longsor.

” Ya ini harus menjadi perhatian yang serius Pemkab Tapsel. Dimana Pemkab Tapsel harus melakukan penelitian rinci terhadap kondisi, potensi ancaman longsor ini, serta merencanakan aksi mitigasinya. Pemkab harus menjadi leader melindungi masyarakat, tetapi PT AR tidak boleh lepas tangan,” harapnya.

Jonathan mengingatkan, ada sebuah daerah di Filipina yaitu di Desa Guinsaugon, Pulau Leyte. Dimana memiliki posisi kesamaan dengan Batang Toru. Dan Desa Guinsaugon mengalami bencana, pada hari Jumat( 17/2/ 2006) yang lalu, setelah Gunung Kan Abag longsor dan mengubur hampir semua bangunan di desa Guinsaugon.

“Kejadian longsor di Desa Guinsaugon. Longsor datang dari hulu/puncak bukit yang ada patahannya. Sebelum longsor, ada sedikit guncangan gempa. Dampak guncangan gempa tersebut, meluncurkan batu-batuan dan lumpur, hampir semua bangunan di Desa Guinsaugon terkubur,” ujarnya

Jonathan mengaku, kewajiban moral memang selalu mengusiknya untuk menyampaikan informasi akan ancaman geologis ini. Dikatakan Jonathan, tujuannya agar tidak ada korban jiwa di kemudian hari. (Idham Siregar).

 

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page