Wartawan Korban Penganiayaan Karena Meliput Arena Judi, Resmi Lapor Polisi

Medan, Nusantaraterkini.com – Budi Hariadi (38), salah seorang wartawan Posmetro Medan, mengalami penganiayaan dan mendapatkan ancaman dibunuh di lokasi judi tambak ikan, Komplek Brayan Trade Centre, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kamis (28/3/2019) kemarin, sekira pukul 14.00 WIB.

Budi mendatang lokasi area perjudian ikan tersebut untuk meliput lokasi dan mengkonfirmasi pemilik usaha tersebut. Budi bertemu dengan pria berketurunan Tionghoa, bernama Ationg, dan memperkenalkan dirinya sebagai wartawan salah satu media untuk meliput serta mengkonfirmasi pemilik usaha tersebut.

“Aku jumpa sama si Ationg bang, kubilang aku wartawan mau konfirmasi. Lalu Ationg membawa aku ke belakang arena judi,” ujar Budi saat pewarta meminta keterangan kejadian yang menimpa dirinya di rumahnya, Jumat (29/3/2019).

Budi menerangkan, di belakang itu, ia dipertemukan dengan seorang pria tegap, berambut cepak, yang sedang duduk di kantin lokasi area perjudian itu. Pria yang berambut cepak itu merupakan pengawas judi di lokasi itu, lalu menanyakan jati diri Budi dengan meminta Kartu Pers dan KTP nya.

“Ku keluarkan Kartu Pers dan KTP yang diminta pria tegap itu, lalu memfoto kartu aku itu, lalu mengancam aku akan membunuh aku dan keluarga aku. Bahkan mereka bilang, jangan macam-macam kau, nanti bisa dipecat kau dari wartawan,” beber Budi sambil menirukan perkataan pria tegap itu.

Kartu Pers dan KTP Budi dikembalikan mereka padanya. Lalu Budi beranjak dari belakang menuju ke luar melewati arena judi ikan tersebut. Saat itu Budi memanfaatkan mengambil foto sambil berjalan ke luar lokasi arena judi tersebut.

Budi tak menduga, Ationg dan pria tegap itu melihatnya saat pengambilan foto di arena tersebut. Lalu pria tegap itu mendekati Budi dan merampas HP yang di tangan Budi, sambil membawa Budi kembali ke belakang area lokasi judi itu. Data yang ada di HP Budi dihapus mereka, lalu Ationg memulai pemukulan kepada Budi, lalu diikuti pria tegap dan teman-temanya di lokasi itu, diperkirakan 8 orang turut memukul hingga Budi babak belur.

“HP ku dirampas mereka, si Ationg lebih dulu mulai memukul aku, lalu turut juga temanya yang lain. Aku dihajar mereka pakai bangku, gelas, dan diinjak-injak mereka. Ibu yang jaga kantin itu sampai menjerit-jerit melihat aku dipukuli mereka bang,” papar Budi.

Setelah Budi babak belur dianiaya mereka, dan HP nya telah dicelupkan ke air, lalu dikembalikan kepada Budi dan diperintahkan mereka, supaya Budi segera cepat ke luar dari lokasi tersebut.

“Pas aku pulang, sempat dibilang mereka, “Jangan takut HP kau itu rusak, nanti bisa diganti”,” ungkap Budi sambil meniru ucapan Ationg.

Akhirnya Budi ke luar dari lokasi arena judi itu, lalu ia langsung ke Mapolsek Medan Labuhan melaporkan kejadian yang dialaminya dan membuat laporan pengaduannya dengan nomor pengaduan LP/198/III/SU/2019/PEL-BELAWAN/SEK-MEDAN LABUHAN.

(Dharma/red)

 

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.