Sawah Belum Tanam, Warga Empat Lawang Terpaksa Makan Gadung

EMPAT LAWANG – Pemandangan tak sedap kini masih terjadi di Bumi Saleng Keruani Sangi Kerawati dengan kondisi yang dialamai oleh sebagian warga Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sikap Dalam.

Dari pantauan di lapangan beberapa orang warga Desa Tangga Rasa yang terpaksa mengelola tanaman jenis Gadung (Umbi-umbian) untuk dimakan sehari-hari dikarenakan tidak mampu membeli beras. Aktifitas mengelola Gadung untuk pengganti beras sudah berjalan sekitar dua bulan.

“Kami terpaksa makan gadung karena tidak ada beras, sebab belum bisa ke sawah. Irigasi belum diperbaiki pemerintah, pencarian kopi masih lama panen,” ucap Sila salah satu Tangga Rasa.

Dikatakan Sila, gadung tersebut diiris tipis diberi garam kemudian dicuci dan direndam beberapa hari, setelah itu dijemur. kemudian setelah itu baru bisa dimasak layaknya beras.

“Daripada mati kelaparan, mau beli beras tidak ada uang,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, sebenarnya Gadung ini jika tidak tepat cara mengelolanya bisa keracunan. Namun karena kondisi yang tidak menguntungkan, terpaksa memakan gadung sebagai ganti beras atau nasi.

Hal senada disampaikan oleh Her, warga lainnya terkait kerusakan irigasi. Dikatakan Her, Gadung menjadi alternatif warga setelah perbaikan irigas secara swadaya gagal terlaksana. Akibatnya petani hingga kini belum turun sawah.

Her mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik berupa beras, perbaikan irigasi maupun bantuan keluarga harapan (PKH).

“Kami harap irigasi kami secepatnya segera diperbaiki oleh pemerintah, dan kami ini diberi bantuan beras agar tidak mengkonsumsi gadung lagi,” harapnya. (Ardi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page