Reses Suimi Fales Terkait dengan masalah banjir, sampah, infrastruktur jalan, pendidikan, juga tambang

BENGKULU – Masyarakat mengeluhkan persoalan jalan rusak, ancaman banjir hingga sampah menggunung di Kota Bengkulu pada reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, Rabu (22/11/2023).

Menanggapi hal ini, Wan Sui sapaannya, menilai bahwa seluruh persoalan tersebut, tergabung dalam satu muara. Yakni berkenaan dengan anggaran di Provinsi Bengkulu ini sangat minim.

Sehingga, pemerintah daerah tertatih dalam menjalankan programnya. Karena untuk keseluruhan APBD berkisar Rp 3 triliunan, untuk seluruh persoalan yang ada di provinsi ini.

“Terkait dengan masalah banjir, sampah, infrastruktur jalan, pendidikan, juga tambang. Dari akumulasi itu, intinya di anggaran. Saya simpulkan bahwa pak gubernur itu sudah memberikan pelayanan yang optimal. Tapi anggarannya itu yang gak ada, anggarannya minim,” kata Wan Sui.

Reses sui

 

Tidak hanya di Pemerintah Provinsi Bengkulu saja, lanjut Suimi, namun persoalan serupa juga terjadi di kabupaten/kota yang ada di Bumi Raflesia ini.

Masing-masing pemda maupun legislatif harus bersinergi untuk bisa mendatangkan anggaran dari pemerintah pusat. Di luar dari APBN rutin yang diterima oleh Provinsi Bengkulu setiap tahunnya.

“Kita itu termasuk kabupaten kota, minim anggarannya. Karena masih bergantung ke pemerintah pusat. Makanya kita butuh yang melobi pusat, berjuang agar APBN turun ke Bengkulu. Melebihi porsi yang ada. Jangan hanya menunggu datangnya presiden, baru diperbaiki,” jelasnya.

Terpisah, salah satu peserta reses, Slamet Riyadi mengeluhkan hingga saat ini Kecamatan Ratu Agung belum memiliki kantor camat permanen, pasca kebakaran besar beberapa tahun belakang.

“Ratu agung, tidak punya kantor camat. Tolong sentil agar 2024 nanti kantor camat kami bisa di bangun. Juga bangun taman kota, yang bisa jadi tempat bermain anak-anak dan lingkungan hijau,” ungkap Slamet. (Red/Adv)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page