Ratusan Amunisi KKSB Berhasil Diamankan Polda Papua

NusantaraTerkini.Com, Jayapura- Ratusan amunisi yang dipasoki Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua berhasil diamankan Polda Papua.

Dalam penangkapan tersebut, ada enam orang yang menjadi tersangka (masing-masing berinisial EI, RH, WH, PC, YD dan T) bertugas sebagai pemasok kepada KKSB di Papua.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Tony Harsono dalam jumpa pers di Jayapura mengatakan, keenam tersangka tersebut ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda.

“Awalnya kami melakukan penangkapan terhadap EI dan WH  di Wamena pada 1 Juni 2018 dengan barang bukti 50 butir amunisi. Sementara dari rumah WH didapati 122 butir, sementara tersangka lainnya yakni RH membantu proses jual beli amnunisi,” jelas Kombes Pol. Tony Harsono, Rabu (13/6).

Para tersangka tersebut dijerat Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan amunisi serta bahan peledak.

Setelah dilakukan pengembangan, pada Sabtu (9/6/18) di Timika Kabupaten Mimika, pihaknya berhasil menangkap BC dengan barang bukti 100 butir amunisi yang disimpan di rumah ibu tiri tersangka.

“Selain itu dari YD kita dapat 57 butir peluru dan ada tersangka T juga kita tahan karena berkaitan dengan penyuplai juga, tiga tersangka ini kita tahan di Timika, dengan total amunisi sebanyak 157 butir,” tambahnya.

Barang bukti amunisi

Polisi juga membeberkan ketiga tersangka di Timika ini merupakan pemasok amunisi bagi KKSB yang sering melakukan penembakan di wilayah Tembagapura.

Meski berhasil memotong mata rantai pemasok amunisi bagi kelompok bersenjata di Papua, cara mendapat dan masuknya amunisi tersebut belum diketahui.

“Ini peredaran gelap mereka (tersangka-Red) juga belum terbuka, apa lagi antara satu dengan yang lainnya tak saling kenal hanya tahu wajah saja begitu juga yang menjual,” jelasnya lagi.

Kata Tony amunisi tersebut dijual untuk 50 butir seharga Rp 50 juta yang dari keterangan salah satu tersangka sudah melakukan transaksi sejak  tahun 2009. (FN)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.