Pria Ini Tega Telantarkan Anak Dan Istri Ditengah Hutan

 

Kejadian penelantaran anak dan istri kembali terjadi di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, nasib malang ini menimpa Yuliati (32) Warga Dusun Kulik Sialang Desa Muara Dua Kecamatan Nasal Kaur, Yuliati beserta kedua anaknya yang bernama Melfa (6) dan Fikri (2) harus menanggung beban yang sangat berat akibat ulah bejat sang Suami yang diketahui bernama Suprianto (32).

Untuk diketahui, Sang Ibu dua anak ini tinggal dirumah yang berdinding papan, dan untuk menuju ke rumahnya pun harus melewati jalan yang licin dan berlumpur, serta dikelilingi oleh hutan.

Menurut Yuliati saat diwawancarai awak media mengatakan, bahwa suaminya tidak pulang ke rumah selama tiga minggu.

“Suami saya sudah tidak pulang ke rumah selama kurang lebih tiga minggu, sejak suami saya menghilang kami sekarang hanya makan dari belas kasihan dari keluarga dan para tetangga, apalagi anak-anak saya ini masih sangat kecil-kecil”. Kata Yuliati sambil menangis, Jum’at (10/7/2020).

Memperoleh informasi penelantaran ini, Anggota DPRD Kaur, Tri Putra Wahyuni sangat menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh suaminya Yuliati.

“Saya sangat menyayangkan perbuatan beliau ini, apalagi sampai menelantarkan kedua anak dan istrinya dalam kondisi yang sangat miris, yang hidup ditengah perkebunan kopi yang masih banyak terdapat hutan, hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh sang suami yang merupakan tempat keluarga menopang kehidupan sehari-harinya”. Ucap Anggota DPRD Kaur dari Dapil Maje Nasal kepada wartawan.

Tambahnya lagi, dalam waktu dekat saya akan berkunjung langsung ke rumah keluarga ibu Yuliati ini, melihat kondisinya saat ini, paling tidak bisa meringankan beban berat yang ditanggungnya.

“Harapan saya kepada pihak keluarga Ibu Yuliati, agar segera melaporkan hilangnya Bapak Supri ke pihak Kepolisian, agar pihak Kepolisian bisa melakukan pencarian keberadaan beliau”. Himbau Tri Putra.
(Ynd)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page