Pengabdian Masyarakat Dosen STMIK Royal Kisaran Bersama DWP Dinas PUPR Asahan

Nusantaraterkini.com | Asahan – Dosen STMIK Royal Kisaran melaksanakan pengabdian masyarakat dengan meningkatkan upaya kemandirian ekonomi melalui pelatihan batik ecoprint yang ramah lingkungan bersama dengan ibu-bu Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Asahan, pada Kamis (10/9/2021) kemarin.

Dengan digelarnya kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang keterampilan pembuatan ecoprint agar dapat mandiri dalam ekonomi.

Pelatihan batik ecoprint ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh seluruh dosen.

Dalam kesempatan itu, Wan Mariatul Kifti, SE, MM yang juga merupakan Ketua STMIK Royal, memaparkan teknik ecoprint. Dia menjelaskan teknik ini memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang menghasilkan pigmen warna.

“Sementara untuk bahan pewarna yang digunakan bisa diambil dari daun jati, jambu, pare, dan lain sebagainya,” jelasnya

Dosen-Dosen STMIK Royal Kisaran yang melaksanakan mengabdian diantaranya yakni, Elly Rahayu, SE.,MM, Risnawati, M.Kom, Yessica Siagian, M.Kom, dan Hommy Dhorty Sinaga, MM.

Dalam kesempatan itu, salah seorang dosen, Hommy Sinaga memberikan materi praktik langsung cara pembuatannya. Sehingga Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas PUPR Kabupaten Asahan bisa langsung ikut mempraktikkan maupun berkonsultasi mengenai teknik steaming ini.

Risnawati salah satu Dosen juga menyebutkan, alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu: selembar kain polos bewarna putih (kain katun) , daun (kelor,kersen, jati dll), kayu atau logam untuk menggulung kain, tali untuk mengikat gulungan kain, timba, panci untuk mengukus.

“Tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga dirinya dan lingkungan kini tinggi, sehingga sekarang mereka cenderung memilih produk-produk yang ramah lingkungan. Maka dari itu, peluang tersebut dapat dimanfaatkan Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan di Asahan untuk membuat produk kerajinan seperti masker, baju, celana, tas, sampai sepatu dengan ecoprint,” ujar Elly Rahayu, salah seorang dosen.

Menutup materi pengabdian, Ketua STMIK Royal Kisaran berpesan kepada para peserta pelatihan agar membuat kerajinan tidak perlu takut salah.

“Justru, kesalahan mulanya bisa menghasilkan karya yang unik,” ujar Ketua STMIK Royal Kisaran Wan Mariatul Kifti, SE, MM juga tim pengabdian pada masyarakat. (Indra Lubis)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.