Pendangkalan Alur Tidak Mengganggu Aktifitas Pelabuhan

Wagub, Kedubes Belanda Pantau Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai
Wagub, Kedubes Belanda Pantau Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai

NusantaraTerkini.Com, Bengkulu –  Persoalan pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, sebenarnya tidak ada masalah yang berarti, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat melakukan pertemuan dengan pihak delegasi Belanda dan PT. Pelido II cabang Bengkulu.

“Mekanisme pendangkalan alur pelabuhan tidak mengganggu aktifitas operasional di pelabuhan ini,” sampai Wagub Rohidin, usai memantau langsung alur laut di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, pada Rabu (14/12).

Ditambahkan Rohidin,  pendangkalan alur tersebut tidaklah menutup alur pelabuhan, aktifitas bongkar muat dan lalu lintas  kapal pengangkut  material tetap jalan, “Potensi pelabuhan ini sangat besar, perlu ada kerjasama dengan semua pihak yang dapat menguntungkan Bengkulu,” ungkapnya.

Wagub meminta agar masyarakat tidak berpikiran negatif tentang pendangkaalan alur pelabuhan Pulau Baai, karena hal tersebut dapat merugikan Provinsi Bengkulu di mata para pelaku usaha yang ingin memakai jasa transportasi di pelabuhan tersebut.

Pada kesempatan yang sama,  Branch Manager PT. Pelindo II Cabang Bengkulu, Drajat Sulistyo, juga menegaskan,  walaupun kedalaman alur saat ini 5 hingga 7 meter, namun hal tersebut tidaklah  mengganggu aktifitas di pelabuhan, bahkan dirinya mengklaim,  keadaan  alur sekarang lebih baik dari sebelumnya.

“Aktifitas di pelabuhan kita malah lebih baik dari sebelumnya, walaupun kedalaman 7 meter,  tetap masih bisa operasional,’’ tegasnya.

Selain itu, sambungnya, saat ini pihaknya telah menambah jam operasional di pelabuhan Pulau Ba,  dari 1 ship selama 8 jam,  sekarang sudah beroperasi selama 24 jam penuh,  dengan 3 ship.

“Sejak November  kita telah menambah jam operasional pelabuhan sebanyak 3 ship selama 24 jam penuh ,’’ terang Drajat.

Sedangkan untuk  pengerukan alur pelabuhan,  rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2017 ini, dengan biaya mencapai Rp 40 miliar.

“Alur akan kita keruk awal tahun 2017 dengan kedalamamn 13 meter,” sebutnya.

Untuk lebih optimalnya hasil pengerukan nantinya, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan delegasi Belanda, yang kebetulan berkunjung ke Bengkulu dalam rangka untuk mensurvei keadaan alur pelabuhan Pulau Baai.

“Negara Belanda merupakan salah satu Negara yang ahli dalam pengerukan alur, kita coba untuk melakukan kerjasama agar pelabuhan kita ini lebih optimal,” tutupnya. (rlsmc)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.