Narkoba Jadi Kasus Terbanyak di Balikpapan, Humas Pengadilan Heran

Balikpapan – Peredaran narkoba menjadi kasus terbanyak di Balikpapan. Hal ini diketahui berdasarkan perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan.

Humas PN Balikpapan, Pujiono menjelaskan, dari Januari hingga akhir Juli 2019, ada 570 kasus pidana yang ditangani PN Balikpapan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 328 perkara pidana merupakan kasus narkoba. Artinya, kasus kejahatan selain narkoba di kota itu cuma ada 242 kasus pidana.

“Ya, kasus narkoba masih terbanyak di sini (Balikpapan). Dibawahnya ada curanmor (pencurian motor), curas (pencurian dengan kekerasan) hingga penganiayaan,” katanya kepada awak media, Rabu (7/8/2019).

Dijelaskan Pujiono, kasus narkoba terbanyak di Balikpapan bukan tahun ini saja terjadi. Namun hampir setiap tahun kasus narkoba selalu menjadi peringkat pertama terbanyak di Kota Minyak. Padahal, sebut dia, hakim-hakim di PN Balikpapan selalu menghukum pelaku narkoba dengan vonis paling tinggi, yakni 7 sampai 14 tahun penjara. 

Namun tampaknya, hukum tersebut tidak membuat pelaku kejahatan narkoba jera. Sebab, kasus narkoba masih banyak terjadi di kota ini.

“Di sini kami selalu memberi vonis paling maksimal. Tapi kok masih banyak,” jelasnya.

Hal ini pun membuat Pujiono heran. Sebab, dia mengaku, sudah malang-melintang kerja di pengadilan yang ada di Indonesia. Namun ia tak pernah melihat kasus narkoba selalu menjadi paling tinggi di daerah-daerah lain.

“Saya sudah (pernah kerja) di PN Ambon yang terkenal sabu-sabunya. Saya juga sudah ke Aceh yang terkenal ganjanya. Di sana malah jarang kasus narkoba divonis maksimal. Tapi kasusnya selalu turun jumlahnya. Heran juga saya di sini,” bebernya.

Dia menduga, banyak jumlah kasus narkoba di Balikpapan karena sosialisasi pencegahan penggunaan serta peredaran narkoba masih kurang. Hal ini pun yang diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat Balikpapan untuk bisa melakukan pencegahan narkoba sejak dini.

“Dulu PN bisa ikut menyosialisasikan bahaya narkoba. Sekarang sudah enggak bisa lagi, karena anggaran terbatas. Jadi kita semua harus berperan aktif untuk menjauhi narkoba, agar kasusnya bisa ditekan sekecil mungkin,” pungkasnya.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.