Kawanan Monyet Masuk Sampai ke Dapur, Warga Takut Meninggalkan Rumah

Kawanan Monyet Masuk Sampai ke Dapur, Warga Takut Meninggalkan Rumah

ASAHAN – Warga merasa terusik dan tak nyaman dengan bertambahnya jumlah populasi monyet di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, Populasi monyet yang hidup di kawasan perkebunan PTPN IV dan permukiman warga mulai mengganggu warga setempat, khususnya Dusun II Bahung Sibatu batu dan Dusun lainnya, Jumat (29/03).

Saat dikonfirmasi Kepala Desa Bahung Sibatu batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan Hasan Basri Sinurat mengatakan, monyet yang hidup berdampingan dengan warga. Hanya saja, kawanan monyet ini sudah menjadi hama, karena kerap merusak tanaman warga.

“Saya dan warga sudah coba mengusirnya, tapi namanya juga hewan diusir ya balik lagi. Kalau diburu itu dilarang, itu juga yang membuat warga jadi bingung. Beberapa hari yang lalu saya sudah datangi Polsek Air Batu dan Pihak dari Perkebunan PTPN IV supaya ada solusinya. Dan sampai sekarang masih menunggu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Ahmad Zulkarnain, warga setempat membenarkan kegelisahan warga di kampungnya akan semakin berkembangnya jumlah monyet di kampung mereka.

“Populasinya sekarang bertambah, apalagi mereka hidup tidak satu kelompok saja. Sudah ada beberapa kelompok dan tidak di dusun ini saja, dengan jenis yang sama. Kalau kami bilang kayak kera, monyet putih gitu,” kata Ahmad.

Masih dengan warga Dusun II yang bernama Tohir, kehadiran monyet liar di pemukiman warga mulai meresahkan. Selain merusak tanaman, juga mulai membunuh ternak ayam milik warga.

“Memang banyak monyet yang hidup disini, tapi belakangan ini sudah mulai berani masuk ke dapur rumah, diam diam mengambil makanan kayak telur ayam, pisang dan anak anak kecil jadi takut karena kerap masuk kedalam rumah. Jadi para orang tua pada takut meninggalkan anaknya di rumah sendirian,” ucap tohir.

Ucapan yang sama disampaikan Thamrin, sudah sulit menikmati hasil tanaman yang warga tanam di pekarangan rumah. Begitu berbuah langsung diserbu kawanan monyet liar itu.

“Sudah hampir 30 tahun saya tinggal di sini, kondisinya memang sudah ada monyet dan kebun sawit. Tapi belakangan ini makin meresahkan, telur ayam yang dierami induknya juga diambil, rambutan, jambu, kelapa jawa dan menanam ubi aja dicabuti monyet-monyet itu, dan ia pun menunjukan monyet anakkan. Ini saya ambil bukan karena sengaja, tapi karena ditinggalkan induknya di semak semak. Karena  terus menangis, isteri saya berinisiatif mengambil dan memeliharanya.” Tutup Tamrin. (RD-A)

 

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page