Gubernur Rohidin Dukung Kemandirian Warga Binaan Lapas Bengkulu

Bengkulu, Nusantaraterkini.com-Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendukung penuh peningkatan kemandirian bagi para warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Provinsi Bengkulu.

Hal ini disampaikan Gubernur Rohidin usai menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu Imam Jauhari, Selasa (9/3/2021) di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu.

Kunjungan ini guna memperkenalkan produk – produk yang dihasilkan oleh para warga binaan Lapas melalui program pelatihan Kemenkumham Bengkulu.

“Program dari Kemenkumham saya sangat menyambut baik, mereka melakukan sebuah pelatihan ekonomi produktif, tadi saya melihat hasil karya mereka juga tidak kalah dengan hasil home industri yang ada di luar,” jelas Gubernur Rohidin memberikan apresiasi.

Rohidin miris dengan banyaknya kasus yang menjerat warga binaan adalah kasus narkoba. Dengan adanya pelatihan – pelatihan seperti ini diharapkan dapat memberikan modal agar tidak kembali ke jalan yang salah.

“Kita mengapresiasi terkait dengan warga binaan, satu sisi kita prihatin karena warga binaan baik itu lembaga perempuan maupun warga binaan di Bentiring di Lapas Malabero itu 70 persen adalah kasus narkoba, dengan latar belakang ada pengguna dan ada juga pengedar,” ungkap Rohidin.

Alumni UGM ini mendorong agar produk – produk hasil olahan warga binaan ini dapat lebih baik lagi. Tentunya dengan peningkatan kualitas melalui pelatihan. Hal ini akan memberikan manfaat yang sangat besar ketika nantinya warga binaan kembali kemasyarakat. Ia tentunya telah memiliki keterampilan.

“Mereka menunjukan hasil pengolahan hasil pertanian seperti kopi, ada jahe seduh, juga kue dan roti itu sudah bagus sekali, saya kira ini harus kita dorong dan dukung terus agar mereka ketika nanti keluar dari lembaga kemasyarakatan, mereka kembali ke masyarakat betul – betul mempunyai kemandirian dan keterampilan,” dukung Gubernur Rohidin.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu Imam Jauhari menjelaskan program ini diharapkan dapat menjadi modal bagi para warga binaan agar tidak kembali melakukan tindakan kriminal.

“Jadi hasil karya dari para warga binaan perempuan ini banyak, sehingga nanti kalau sudah pintar maka setelah keluar ada pekerjaan keahlian tidak melakukan hal yang melanggar hukum lagi,” terang Imam.

“Sampai saat ini kita sedang proses pemasaran kepada toko – toko dan sebagainya, harapannya bisa menembus pasar hingga akan meningkatkan penghasilan tentu akan memperbesar usaha yang ada di LPP, meningkatkan produktifitas juga menciptakan lapangan pekerjaan baru,” jelas Kakanwil. (ADV)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page