Deputi KPK Sebut 95 Persen Pemilih Menentukan Pilihannya Karena Uang

Nusantaraterkini.com, Bengkulu – Politik uang menjadi masalah serius pada konstelasi pemilihan umum dalam semua tingkatan, mulai dari pemilihan kepala desa, Dewan Perwakilan Rakyat, Bupati, Gubernur bahkan pada level presiden. Bagaimana tidak berdasarkan rilis KPK, 95 Persen masyarakat menjatuhkan pilihan berdasarakan pertimbangan uang.

“Hasil kajian tahun 2018 mengungkap fakta bahwa sebanyak 95% menjatuhkan pilihannya karena melihat dari uangnya, 72,4% media sosial, dan 69,6% popularitas. Ujar Wawan Wardiana Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK,  Jum’at (01/09) di ball room hotel mercure, salah satu hotel paling mewah di Bengkulu.

Oleh karena itu, untuk membuat iklim Pemilu yang jujur, bersih, dan adil, sejak tahun 2022 KPK telah memulai program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) terpadu kepada 26 Parpol nasional dan lokal Aceh.

Senada dengan itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menghimbau masyarakat membangun kesadaran untuk menolak segala bentuk politk uang yang digawangii emak-emak.

“Saya mengimbau kepada semua pihak, mari bekerja sama untuk menolak politik uang atau serangan fajar. Selain itu kita juga berencana menggelar senam Hajar Serangan Fajar yang digawangi para ibu-ibu,” jelas Gubernur Rohidin usai hadir pada Bimbingan Teknis Pembinaan Peran Serta Masyarakat dengan tema ”Peran Serta Masyarakat Dalam Membangun Provinsi Bengkulu Bebas Dari Korupsi”, di ballroom salah satu hotel kawasan Padang Jati Kota Bengkulu.

Menyunting pendapat Tan Malaka pada dekade tahun 1930an silam, demokrasi langsung hanyalah milik kaum berpunya. “Siapa Pula yang mampu menyewa gedung-gedung untuk rapat umum ?, mempunyai Persuratkabaran, majalah, radio, sandiwara, buat memuja-muji calon sendiri dan mencemookan calan lawan. tentulah kaum berpulus.”
Mungkin sistem pilkada langsung hari ini harus kita kaji ulang dan mungkin diganti dengan sebuah lembaga khusus yang dibuat sebagai tempat pendidikan bagi calon kepala daerah, dewan perwakilan rakyat setelah melalui serangkaian proses belajar, ujian serta penguasaan keterampilan dan pengetahuan tentang cinta tanah air dan bagaimana memimpin saudara sebangsanya. (adv)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page