Dempo Xler: Pendidikan Politik Peran Penting Bagi Pemilih Pemula dan Melenial Pada Pemilu 2024

Bengkulu,Nusantaraterkini.com – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, S.Ip, MAP mengungkapkan, Bahwa Pendidikan politik merupakan salah satu kunci penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya kalangan pemilih pemula atau milenial pada Pemilu 2024 mendatang.

Kendati demikian menurut Dempo, bahwa gerakan pemilih cerdas merupakan salah satu wadah pendidikan dalam mewujudkan politik yang berwibawa dan berkualitas.

“Selain itu juga, peran peserta Pemilu baik calon legislatif maupun eksekutif juga dibutuhkan. Karena sosok calon legislatif dan eksekutif, ketika berintegritas atau memiliki kualitas diri dapat memancing masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” ungkap Dempo

Menurutnya, terdapat dua tipe pemilih cerdas untuk menghasilkan pemimpin berkualitas. Diantaranya jika calon tersebut pernah menjabat, lihat rekam jejaknya baik digital maupun program kerja yang sudah dilakukan.

“Bagi yang belum menjabat, tentunya diawal harus memahami fungsi dan tugas ketika nanti menduduki sebuah jabatan. Tujuannya supaya amanah. ” Pesan Dempo

Sementara Komisioner KPU Provinsi Bengkulu, Dodi Hendra mengungkapkan, semua kalangan harus paham tahapan yang dilalui bakal calon peserta Pemilu. Selama dua tahun dilalui, tahapan pelaksanaan meliputi pendaftaran Anggota DPRD, DPD RI, DPR RI, Capres dan Kepala Daerah. Selama tahapan ini ada proses seleksi pemenuhan syarat administrasi bakal calon. “Pemilih muda sangat potensial, yang mana dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada sebanyak 37 ribu pemilih pemula dan 107 ribu usia muda. Kitapun mengajak para calon pemilih untuk memantau perkembangan pemetaan pemilih, apakah telah terdaftar dalam DPT atau belum. Jika belum, kita menyarankan segera mendaftar melalui penyelenggara pemilu,” sarannya.
Disisi lain, Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu, Fahamsyah mengemukakan, pemilih pemula diharapkan dapat memerhatikan peserta yang tidak melanggar regulasi Pemilu.
“Poin ini cukup penting diperhatikan, karena pada saat banyak regulasi yang dilanggar, bagaimana ketika peserta pemilu itu terpilih,” demikian Fahamsyah.(Red/Adv)
Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.