Memahami Rasionalisasi Dengan Kacamata Putih
NusantaraTerkini BENGKULU – Untuk memahami defenisi rasionalisasi anggaran yang digulirkan oleh Gubernur Ridwan Mukti. Haruslah kita tarik pada peristilahan bahasa dan teori makna, sebab sejatinya bahasa dan teori makna adalah sesuatu yang sudah mempunyai makna menentu, lepas dari segala subjektifitas, motif ganda dan irasionalitas itu sendiri.
Rasionalisasi adalah proses, cara dan tindakan merasionalisasikan sesuatu yang awalnya tidak rasional, menjadi sesuatu yang lebih bisa diterima sesuai rasio.
Contoh merasionalisasi perusahaan adalah melakukan perbaikan nisbah antara berbagai komponen (dalam perusahaan, lembaga), misalnya dengan menghemat biaya dan mempertinggi produksi, (sumber KBBI).
Kembali ke akar kata rasio yang berarti akal, nalar, budi, sehingga secara etimologi bahasa Rasionalisasi adalah segala upaya membuat sesuatu kembali sesuai menurut nalar budi dan akal, pada titik ini dapat kita tarik kesimpulan ilmiah berdasarkan teori makna, tidak ada alasan bagi kita menolak segala upaya membuat sesuatu menjadi masuk akal kecuali, memang kita penikmat ketidakwarasan, menangguk keuntungan dari kegilaan, atau memang tak bisa lagi berpikir rasional. (GUS)
