“Gizi Buruk” Dua Anak Tukang Parkir BRI Padangsidimpuan Butuh Perhatian Pemerintah

NusantaraTerkini.Com, Padangsidimpuan – Adalah Sandro Tobing (13) dan adiknya Rizki Adil Tobing (11), kakak beradik dengan fisik kurang sempurna seperti kebanyakan anak umumnya sehingga tak bisa menikmati indahnya dunia. Gizi buruk menimpa generasi bangsa asal Kota Padang Sidempuan Provinsi Sumatera Utara.

Kedua putra dari pasangan Tumbur L. Tobing dan Nur Ritonga (IRT) rumah tangga ini, kedua tangan dan kakinya tidak mengalami pertumbuhan sebagaimana mestinya. Dan yang paling menyedihkan lagi, Sandro, anak pertama hanya bisa terbaring di ranjang dan tidak mengecap bangku sekolah. Sementara si bungsu, Rizki, masih bisa sekolah walaupun penuh perjuangan guna mengakses tempatnya menuntut ilmu meskipun tidak jauh dari rumahnya.

Dikatakan Tumbur, warga Jalan H. Umar Oloan Nasution, Kelurahan Kayu Ombun atau tepatnya belakang Masjid Al-Ikhlas, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, yang berprofesi sebagai juru parkir BRI di Kota Padangsidimpuan, bahwa keterbatasan ekonomi menjadi pemicunya sejak bayi, sehingga kedua buah hatinya tersebut mengalami gizi buruk dengan perut membuncit.

“Karena terkendala ekonomi kedua putra saya tidak bisa ditangani medis sebagaimana mestinya, hingga saat ini mereka juga mengalami kelainan pertumbuhan tulang dan perutnya membuncit,” ucapnya sedih dengan kondisi gizi buruk yang menimpa kedua buah hatinya. Minggu (3/2/2019).

Keluarga ini hidup dirumah yang kecil dan sangat sederhana sekali. Saat dimintai keterangan itu juga, besar harapannya agar Pemerintah melirik membantu mereka. Diketahui hari ini juga Komunitas Muslimah Indah Padangsidimpuan menyerahkan tali asih kepada keluarga tersebut. Komunitas ini juga bercengkrama dengan Sandro dan Rizki yang terlihat begitu gembira dengan raut wajah berseri serta tatapan bola mata yang berbinar. Tentu saja support moril dan bantuan tersebut disambut haru oleh Tumbur. (Idham Siregar).

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page