Bangunan Mirip Pos Jaga Biang Kerok Emosi Warga Paseban, Masih Simpan Misteri

Jember- Keberadaan sebuah bangunan misterius mirip pos jaga yang sempat dibongkar dan dievakuasi secara paksa, kemudian diarak keliling beramai-ramai oleh ribuan warga menuju Kantor Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember beberapa hari yang lalu, kini masih tergeletak di halaman Kantor.

Bangunan yang terbuat dari bahan baja ringan tersebut kini menjadi sebuah misteri khususnya bagi warga Paseban, pasalnya sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang mengaku sebagai si empunya. Sabtu, (26/12).

‌Peristiwa yang membuat suasana Desa Paseban memanas, semula dipicu oleh fenomena kemunculan sebuah bangunan mirip pos jaga yang berdiri secara tiba-tiba di lokasi pesisir Kedung Garinten Pantai Paseban, tanpa ada yang mengetahui siapa yang mendirikan bangunan tersebut.

Diambil dari berbagai sumber, padahal selama 5 tahun lebih sejak awal hingga belakangan ini, sikap mayoritas warga terhadap rencana penambangan pasir besi di tanah pesisir Pantai Paseban, bagi warga, menolak segala bentuk pertambangan dan pertambakan di sepanjang Pesisir Pantai Paseban kini sudah menjadi harga mati.

Warga bersama pemerintah Desa dan tokoh masyarakat setempat bertekad, akan melakukan perlawanan jika ada investor yang nekat menabrak kesepakatan warga.Warga Paseban tidak takut atau ciut nyali meski perjuangan dalam menolak tambang sudah banyak memakan korban intimidasi hingga kriminalisasi.

Atas fenomena yang memantik emosi massa, warga curiga jika bangunan tersebut diduga milik investor yang kembali berencana melakukan aktifitas tambang pasir besi di kawasan tersebut.

Apalagi kejadian tersebut bersamaan dengan beredarnya foto viral di media sosial, surat pemberitahuan kepada Muspika Kencong perihal rencana dimulainya menambang oleh PT Agtika Dwisejahtera.

Menyikapi hal ini, Pembina Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (Ampel) Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, Lasidi Agung Santosa meminta kepada pemilik bangunan mirip pos jaga agar segera datang ke kantor desa dan ditunggu itikad baiknya untuk melakukan penjelasan kepada warga.

Mantan Kepala Desa Paseban yang baru saja habis masa jabatannya mengingatkan, kepada pihak-pihak yang merasa memiliki bangunan ini serta tidak pernah meminta izin untuk mendirikan bangunan pos jaga di kawasan Pantai Paseban sehingga menyebabkan warga paseban resah, maka diharapkan datang dan menghadap ke Kantor Desa Paseban.

“Datanglah, ambilah, sampai saat ini barang tersebut utuh dan tidak rusak, ” ujar Lasidi ditemui di rumahnya.

Pertama tidak ada pemberitahuan apa-apa oleh seseorang atau pun warga kita sendiri terlebih dari perusahaan, tahu-tahu ada barang nongol disitu.

Ia menjelaskan, ini merupakan kali kedua usai kejadian yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, yakni fenomena bangunan mirip pos jaga tiba-tiba nongol di kawasan Pantai Paseban.

“Warga gaduh akhirnya melaporkan ke kantor Desa, dan kita melakukan kesepakatan bersama untuk dipindahkan ke kantor Desa.Karena barang itu tidak ada yang mengakui tahu-tahu nongol, ” katanya.

Lasidi meminta pihak aparat segera turun tangan guna menyelidiki kejadian ini dan mencari tahu siapa pemilik barang tersebut.

“Saya pikir sudah lebih dari itu pastinya pihak kepolisian (red.sudah mengantongi informasi) ini milik siapa, sementara pihak warga dan Pemerintah Desa hanya berwenang mengevakuasi saja, ” pungkas Lasidi.

Sementara Kapolsek Kencong AKP Adri Santoso, saat dimintai konfirmasi terkait keberadaan bangunan misterius mirip pos jaga di kawasan pesisir Kedung Garinten Pantai Paseban yang membuat warga Paseban marah, melalui sambungan telepon Ia mengaku tidak tahu menahu.Adri menyarankan agar awak media menghubungi kepala desa saja. (Tahrir)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page