Zikir Akbar Nasional, Dari Bengkulu Untuk Indonesia

“Gelapmu akan datang jika terangmu tak kau hiraukan. Membiarkannya berlalu dan berlabuh ditempat lain adalah kesalahan” (Yurmartin).

Momentum Zikir Akbar Nasional (ZAN) yang di selenggarakan oleh Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI) di bawah Asuhan Buya Syeikh Muhammad Rasyidsyah Fandi yang jatuh pada 05 November 2022 di Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Propinsi Bengkulu, adalah sebuah proses kebangkitan utama dalam meraih peradaban emas dari perkumpulan Tarekat Naqsyabandiyah untuk menyatakan sumbangsihnya dalam menjaga dan mempertahankan Negara Indonesia.

Sumbangsih tersebut berupa penjagaan dalam bentuk norma-norma moralitas dalam merawat dan memelihara tatanan hukum dan undang-undang yang baku dan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal ini telah berlangsung lama sejak kehadirannya di bumi Rafflesia di era tahun 60-an sampai sekarang, dalam mengajarkan dan menyebarluaskan metode Zikrullah sebagai sebuah cara mendekatkan dan membersihkan diri kepada Allah bagi masyarakat Bengkulu dan Indonesia pada umumnya.

Bengkulu sebagai pusat Tarekat Naqsyabandiyah yang di tangani langsung dalam Asuhan Buya Syeikh Muhammad Rasyidsyah Fandi, semakin berkembang pesat di seluruh pelosok wilayah Indonesia dengan jumlah pengamal lebih dari tujuh juta jiwa. Hingga saat ini, telah menjadi panutan pengamalnya untuk selalu patuh dan taat dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Tarekat Naqsyabandiyah, dalam setiap perjuangannya menegakkan kalimah La Ilaa ha Ilallah dan kalimah Allah dalam lubuk hati hamba, di dalam masyarakat yang berbentuk Majelis Zikir, telah menjadikannya mendapat banyak tempat di hati masyarakat dan telah memberikan rasa syukur dalam membangun spirit pergerakan ketaatan ke-Tuhanan yang lebih baik dan berkontribusi penuh dalam menjaga tanah air Indonesia.

Tarekat Naqsyabandiyah bersumbu pada syari’at dan hakikat yang kuat, terutama dalam memahami dan menerapkan kembali secara kontekstual nilai dari Zikir, Pikir dan Amal Sholeh. Zikir, Pikir dan Amal Sholeh inilah yang menjadi landasan spiritualitas yang kuat bagi pengamal tarekat dalam melakukan pergerakan penyebaran Tarekat Naqsyabandiyah di seluruh pelosok daerah di Indonesia.

Tarekat Naqsyabandiyah mengamalkan dua Zikir utama yakni Zikir Jahar dan Zikir Sirr. Tujuannya, untuk mengembalikan kekosongan hati dan jiwa kemanusiaan kita pada ideologi dan nilai-nilai luhur lahirnya manusia yang sempurna.

Zikir Jahar lebih populer dengan sebutan Zikir kalimah La Ilaha Ilallah sedangkan Zikir Sirr dikenal dengan kalimah Allah.. Allah.
Kalimah ‘La ilaha ilallah’ adalah pelindung dari api neraka, sebagaimana disebutkan oleh Umar rodhiyallohu ‘anhu ia berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda:
“Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat Laa Ilaha Ilallah.” (HR. Hakim – Shohih Targhib wa Tarhib : 1528 ).

Sedangkan Zikir Sirr atau Zikir Qalbu atau Zikir Khopi adalah dzikir Asma Allah yang diucapkan di dalam lubuk hati. Zikir Sirr ini adalah amalan dari ajaran Tarekat pada umumnya, terkhusus pada amalan Tarekat Naqsyabandiyah.

Nash yang berkenaan dengan zikir sirr termuat dalam
Firman Allah QS. Al-A’Raf: 205 yang berbunyi:

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

Ważkur rabbaka fī nafsika taḍarru’aw wa khiifataw wa dụunal zahri minal qouli bil guduwwi wal aṣhooli wa laa takum minal ghoofiliin.

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”

Dan dalam Hadits Rasulullah bersabda :

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ الذِّكْرِ الْخَفِي وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِى : (رواه احمد بن حنبل وابن حبّان والبيحقي بسند متصلٍ صحيحٍ انظر ثمرة الفكرية ص ٣٤

“Sebaik-baik dzikir adalah dzikir rahasia (maksudnya Dzikir dalam hati yang tanpa di lisankan dengan penuh kekhusyuan) dan sebaik-baik rizqi adalah rizki yang cukup.”
(HR. Ahmad).

Mendawamkan Zikir Sirr dan Zikir Jahar itu penting sekali oleh setiap hamba Allah yang beriman, karena telah dikatakan oleh Nabi terkait hal tersebut dalam sabdanya:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِسَيِّدِنَا عَلِى كَرَمَ اللهُ وَجْهَهُ *عَلَيْكَ بِمُدَاوَمَةِ ذِكْرِ اللهِ عَـزَّ وَجَلَّ سِـرًّا وَجَـهْـرًا

“Nabi bersabda kepada Sayidina ‘Ali Karomallohu wajhah.” Kamu harus membiasakan Dzikrulloh ‘Aza wajalla dengan sirr dan jahar.”

Selanjutnya Nabi berkata:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ لِكُلِّ شَيْئٍ صِقَالَةٌ : وَاِنَّ صِقَالَةَ الْقُلُوْبِ ذِكْرُ اللهِ : وَمَا مِنْ شَيْئٍ اَنْجَى مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْ ذِكْـرِ اللهِ ، الحدث (ثمرة الفكرية ص ٣٥

“Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada sikatnya, dan sesungguhnya sebagai sikatnya hati itu adalah Zikrullah. Dan tidak ada suatu perkara yang lebih bisa menyelamatkan siksa kubur selain dari Zikrullah.”

Selain itu cara mengerjakan Zikir Sirr, juga di ajarkan oleh Rasulullah sesuai dengan sabdanya:

وَقَالَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِسَيِّدِنَا عَلِىْ كَرَمَ اللهُ وَجْهَهُ : يَا عَلِيُ اَغْـمِضْ عَيْنَيْكَ وَاَلْصِقْ شَفَتَيْكَ وَاعْلِ لِسَانَكَ وَقُلْ الله-الله-الله: رواه الطبرانيّ والبيهقيّ بسند متّصل صحيحٍ . (ثمرة الفكرية ص ٣٦

“Nabi bersabda kepada Sayidina ‘Ali Karomallohu wajhah. Wahai ‘Ali, Pejamkan kedua matamu! Katupkan kedua bibir mu! Dan lipatkan lidahmu…! Dan Ucapkan; Allah-Allah-Allah..”
(Hadits Riwayat Imam Tobroni dan Al-Baihaqiy).

Demikianlah, sedikitnya dasar yang menjadi rujukan bagi pengamal Tarekat Naqsyabandiyah dalam Asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandi dalam mendekatkan dan membersihkan diri yang selalu dikerjakan.

Membumikan Zikrullah adalah bentuk menyebarkan cahaya ke dalam hati dan pikiran manusia, agar tercipta kedamaian dan kemakmuran bagi seru sekalian alam.
Dengan demikian, diharapkan setiap orang yang beriman akan selalu teringat dan kembali kepada Allah dengan segala kesadaran penghambaannya.
Lebih dari itu, mampu menjadi pilar bagi umat Islam untuk selalu mensyukuri akan nikmat Allah yang Maha Besar ini dalam menjadi manusia yang beragama dan memelihara semua yang telah di jadikan Allah di Bumi Nusantara dan seluruh alam semesta.

Dengan pentingnya menyebarluaskan zikir sebagai tonggak utama pembangunan moralitas dan kemajuan bangsa, sebaiknya pembelajaran zikir ini dituntut atau diambil kepada ahlinya. Dengan kata lain mendapatkan guru pembimbing atau mursyid yang bersanad sampai ke Rasulullah. Hal ini terdapat dalam seluruh pengajian Tarekat, terutama di dalam Tarekat Naqsyabandiyah.
Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari kekeliruan dan atau kesalahpahaman dalam mempelajari zikir tersebut.
Inilah alasan mengapa Zikrullah harus di bumikan dan ditanamkan sekuat mungkin kepada seluruh hamba Allah di Bumi Pertiwi ini. Dari Bengkulu untuk Indonesia dengan segala keutuhan dan kebaikannya yang harus dijaga dan dipelihara, lalu memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya.

Y u r m a r t i n

– Konsultan Ilmu Tasawuf
– Owner of: HumaniXa Bengkulu

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page