Yuk Kunjungi BIM, Ada “Kampoeng Legenda” yang Tawarkan Aneka Kuliner

BENGKULU – Atrium Bengkulu Indah Mall (BIM) kembali disesaki pengunjung yang ingin goyang lidah dengan aneka ragam kuliner. Iya, saat ini atrium BIM sedang diisi oleh ragam kuliner dari Komunitas Bengkulu Entrepreneur dengan tema “Kampoeng Legenda”. Inilah yang mengundang pengunjung untuk datang dan mencoba berbagai kuliner baru se nusantara.

Tempat yang khusus ditata bak perkampungan ini menyediakan berbagai kuliner, dari kuliner jadul hingga kuliner modern. Pengunjung yang ingin mencoba kuliner jadul dapat menghampiri stand yang menawarkan kuliner seperti pempek panggang, gorengan, tahu gejrot, lotek bahkan klepon. Sedangkan jika berminat untuk mencicipi kuliner baru, pengunjung bisa menjenguk stand yang menyediakan kuliner modern.

“Tapi ada juga makanan kekinian, yang umum. Seperti soto, dimsum dan lainnya,” kata Ketua Komunitas Bengkulu Entrepreneur, Adelina pada nusantaraterkini.com, Kamis (11/7/2019).

Adelina atau akrab disapa Mak Adel (Kanan)

Kampung Legenda berlangsung selama sepekan, dari 9 hingga 14 Juli. Tempat ini berisi puluhan stand yang menawarkan berbagai macam pilihan kuliner pada pengunjung. Pemilik kuliner umumnya berasal dari komunitas yang telah berpengalaman dalam urusan lidah.

“Kampung Legenda hanya mengkhususkan kuliner. Teman-teman enterpreneur banyak, tapi kebanyakan usaha di bidang kuliner, jadi sengaja kita kumpulkan di sini,” kata Adelina.

Perempuan yang akrab disapa Mak Adel ini mengatakan, para penjaja kuliner biasanya berjualan di tempat-tempat tertentu. Tak jarang dari mereka malah mengabaikan kebersihan, kecantikan kuliner maupun tempat yang ia kelola. Padahal, kuliner yang dijajakan merupakan kuliner khas yang jika disajikan dengan baik memiliki nilai tinggi. Dasar inilah yang mendorong Komunitas Bengkulu Entrepreneur memiliki ide untuk membuat kampung legenda.

Pengunjung Kampoeng Legenda

Di tempat ini, stand kuliner ditata sangat rapi dengan satu pintu masuk. Stand disusun berbaris dan dipagari oleh rangkaian bambu yang dibentuk natural. Suasana ini membuat pengunjung merasa nyaman untuk beristrahat sambil menikmati pilihan menu yang ditawarkan. Selain menikmati kuliner, pengunjung yang datang juga dihibur oleh sejumlah penampilan menarik yang disediakan oleh manajemen BIM.

“Jadi kita mengedukasi kawan-kawan baik dari komunitas ataupun di luar komunitas. Bahwa penampilan itu juga penting, menjaga kebersihan dan menata tempat berjualan dengan baik itu dapat mengundang minat pembeli,” sampainya.

Pengunjung Kampoeng Legenda

Dengan kampung legenda, Mak Adel mengaku pendapatan penjaja kuliner meningkat. Peningkatan ini didasari oleh penempatan stand di Atrium yang tertata rapi dan bersih. Mak Adel memuji kerjasama dengan manjemen BIM karena dinilai membantu komunitas di Bengkulu untuk bergerak maju.

“Iya jelas ada peningakatan karena di sini kan rame. Pihak BIM sangat mendukung kegiatan kita. Kita diperbolehkan di sini gratis. Kita sangat berterimakasih,” katanya.

Kampung Legenda berhasil terlaksana berkat kerjasama Komunitas Bengkulu Entrepreneur dan Bengkulu Indah Mall. Aktivitas yang dapat memicu pelaku usaha baik kecil maupun menengah untuk berkreasi ini, akan rutin digelar di Atrium BIM dengan tema yang berbeda-beda. Sebelumnya, di tempat yang sama juga digelar Kuliner Jadul yang khusus menyajikan kuliner jaman dulu. Acara ini berhasil menyedot perhatian pengunjung. Red

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page