Waspada, Jalur Ibun Bandung Rawan Kecelakaan

BANDUNG – Jalur alternatif yang sering digunakan oleh pemudik Bandung – Garut atau sebaliknya melalui Jalan Oma Anggawisastra Ibun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung Jawa Barat. Ini merupakan jalur alternatif yang sangat berbahaya bagi keselamatan.

Pemantauan Nusantaraterkini.com, ruas jalan Ibun – Kamojang – Samarang Garut bisa digunakan 90 persen, akan tetapi masih ada jalan yang berlubang yaitu di ruas jalan Randukurung Kecamatan Samarang Kabupaten Garut sebelum memasuki Taman Bunga. Lubang yang posisinya di tengah jalan aspal sangat membahayakan bagi pengendara sepeda motor roda dua apalagi posisinya di tikungan.

Ada tiga titik tikungan dan tanjakan paling berbahaya sepanjang jalan Desa Laksana – Patrol Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Apabila dari arah Bandung titik pertama yaitu jembatan Cikaro depan Kedai Pring Kuning (Biro Jabar). Dimulainya jalan tanjakan berbelok tajam, titik kedua tanjakan pada makam tanpa nama (Stana) Patrol. Selain tanjakan yang mencapai 60 derajat, langsung disambut belokan.

Adapun titik paling rawan yakni jalan tanjakan sebelum SD Inpres pada posisi 80 derajat. Di tanjakan atau turunan ini sering terjadi kecelakaan dengan medan kanan bertebing dan kiri jurang mencapai 50 meter. Tidak sedikit kendaraan roda empat tidak mampu mendaki di tanjakan ini, begitu juga kendaraan sepeda motor roda dua. Sementara titik lainnya setelah jembatan Cukang Monteng sepanjang 4 km melewati jalur pendakian atau turunan.

Sedangkan jalan pendakian atau turunan terakhir pada ruas jalan Hotel Belanda depan Observasi Burung Elang. Jalan tanjakan dan menurun cukup panjang, dengan medan berkelok – kelok. Setelah melewati wilayah perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut.

Pada setiap titik terdapat rambu – rambu atau peringatan bagi pengendara “hati – hati jalan menurun” “periksa rem blong” “dinginkan mesin motor matic anda” “tempat istirahat” tanda rambu – rambu sebagai peringatan agar sekiranya dapat dipatuhi bagi pengendara demi keselamatan.

Jalan alternatif Bandung – Garut via Ibun lebih cepat dibandingkan Bandung – Garut via Nagreg. Jalan alternatif Ibun memiliki pemandangan yang sangat indah, apalagi setelah berada di Jembatan Monteng. Merupakan jembatan gantung sepanjang 100 meter, memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk mengabadikan pada momen tertentu.

Asef Surahman (32) warga Bayongbong Garut Senin (20/5/2019) saat ditemui di Jembatan Monteng mengatakan, setelah dioperasikannya jalan Anyar penghubung antara Bandung – Garut 2016. Diakuinya setiap mudik hari biasa atau lebaran selalu menggunakan jalan alternatif Ibun. Beberapa alasan yang dikatakan Asef seperti keindahan alam Kamojang dan Jembatan Monteng yang begitu indah mempesona.

“Kalau melalui jalan ini kita harus lebih hati – hati, tau sendiri kan selain jalan bertebing juga jurang nya sangat dalam serta tikungan tajam sekali. Kalau pulang ke Garut tidak melalui jalan Ibun terasa kurang berkesan. Di sini kan bisa berselfie riya” ungkapnya.

Jembatan Cukang Monteng Ibun Kamojang

Menurut Kasat Lantas Polres Bandung AKP Hasby Ristama dijumpai di Mapolres Bandung mengemukakan. Pihak kepolisian tidak merekomendasikan jalan Ibun sebagai jalan alternatif arus mudik tahun 2019. Alasan pihak kepolisian tidak merekomendasikan jalan tersebut karena tingkat kecuraman jalan sangat tinggi dan cukup terjal sehingga sangat membahayakan untuk masyarakat.

“Kami tidak merekomendasikan sama sekali jalan Ibun digunakan sebagai jalan alternatif arus mudik” ungkap Hasby.

Pihaknya lebih merekomendasikan jalan Cileunyi – Nagreg untuk jalan alternatif bagi pemudik, karena lebih aman. Artinya tetap memakai jalan biasa secara umum, sebagai jalur arus mudik lebaran 2019. “Saya menghimbau kepada masyarakat agar tetap menggunakan jalur arteri yang sudah ada baik Cileunyi, Kahatek, Limbangan. Karena petugas pengamanan dari kepolisian lebih banyak,” katanya.

Akan tetapi, jalan Ibun meskipun tidak direkomendasikan sebagai jalan alternatif, namun tetap pihak kepolisian Sektor Ibun Polres Bandung bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP disiagakan. Karena jalur Ibun banyak digunakan oleh masyarakat untuk arus mudik dan wisata. Jalur Ibun akan digunakan sebagai jalur alternatif apabila terjadi urgen.

Sementara itu Kapolsek Ibun Polres Bandung Iptu Carsona SH Senin (20/5/2019) ditemui di Mapolsek Ibun Polres Bandung kepada Nusantaraterkini.com mengatakan. Untuk mengantisipasi arus mudik pihaknya telah mempersiapkan upaya – upaya pencegahan terhadap kemungkinan  terjadinya kecelakaan pada jalur Ibun menuju Garut dan sebaliknya.

Pada titik – titik tertentu yang dianggap rawan kecelakan telah dipasang bantalan – bantalan sebagai penyanggah bila terjadinya benturan. Meskipun jalan Ibun tidak dipergunakan sebagai jalan alternatif mudik lebaran 2019, namun aparat tetap mengerahkan personilnya untuk tetap siaga. Bahkan telah mempersiapkan armada untuk angkutan pertolongan kepada masyarakat pengguna jalan.

“Sejak awal bulan Ramadhan kami sudah melakukan kegiatan rutin patroli dan memperbaiki lokasi yang dianggap rawan kecelakaan. Tidak menutup kemungkinan jalan Ibun diprediksi tetap banyak masyarakat pemudik yang menggunakan jalan alternatif Ibun, apalagi usai lebaran akan dipadati kendaraan yang hendak berwisata,” katanya.

Pihaknya telah melakukan koordinasi baik dengan Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Ibun serta Komando Rayon Militer untuk bersinergi dalam mengantisipasi adanya kecelakaan pada arus mudik lebaran 2019. Pihaknya menekan agar jalur Ibun lebih aman dan nyaman. (Yadi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page