Warga OKU Selatan Pasien Kota Metro Lampung, Positif Covid-19

OKU Selatan – Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU) Selatan kembali menggelar Press release Coronavirus 19, bersama para awak media di hadiri Kepala sekretariat gugus tugas Dony Agusta, S.KM.,M.M, Kepala dinas kesehatan dr.Meri Astuti, Juru bicara gugus tugas Marlis Abadi, S.KM, kepala dinas Komunikasi dan Telematika Firman Bastari, S.S.TP di Sekretariat gugus tugas Jum’at ( 22/05/2020).

Pada pertemuan tersebut, juru bicara gugus tugas Marlis Abadi, S.KM menyampaikan jumlah orang dalam pantauan ( ODP), sebanyak 206 orang, selesai pemantauan 202 orang, dengan 4 orang masih dalam pantauan.

Sementara untuk pasien dalam pantauan (PDP) berjumlah 6 orang, selesai pengawasan 6 orang, masih dalam pengawasan 0 dan 1 orang atas nama SR umur 67 tahun meninggal dunia.

“Sedangkan sampel yang diperiksa melalui Laboratorium, dengan jumlah sampel yang diperiksa 0, jumlah sampel positip 0 dan sampel Negatif 6 orang, diantaranya 1 orang warga desa Sukarami Buay pematang ribu ranau tengah (BPRT), hasil sampelnya Negatif, ” terangnya.

Sementara itu, dijelaskan juga  terkait Pasien dalam pantauan ( PDP) Kota Metro Lampung tengah berinisial RH (52), yang merupakan warga Desa Pagar dewa Warkuk ranau selatan Kabupaten OKU Selatan, berdasarkan hasil sampel Swab yang di keluarkan dari Rumah sakit Umum daerah (RSUD) Mardi Waluyo, melalui Balai Laboratorium kesehatan Sumatera selatan ( Sumsel), dengan hasil sampel Positif Covid-19.

Sebelumnya RH, pernah menjalani perawatan di Rumah sakit Liwa Lampung Barat, di ruang penyakit dalam pada tanggal 24 April hingga 4 Mei, namun kondisi pasien belum juga membaik, hingga keluarga merujuk pasien ke Rumah sakit Mardi waluyo Lampung pada tanggal 5 Mei hingga tanggal 8 Mei menjalani perawatan di sana, dan akhirnya keluarga juga membawa pasien untuk dirujuk kembali ke Rumah sakit Ahmad yani Kota Metro, hingga akhirnya pasien meninggal dunia di sana.

Diketahui, RH sendiri mengidap penyakit komplikasi diantaranya, paru-paru dan ginjal, dan almarhum RH ini sendiri diduga terpapar covid-19 saat dirawat di RSUD Liwa. Untuk kesehariannya RH sendiri berdagang sayuran di daerah Ranau dan Liwa.

“Berdasarkan protokol Covid-19 meski hasil swab belum keluar maka pasien PDP yang meninggal dimakamkan dengan protokol covid-19, dan hasil keputusan gugus tugas Kota Metro dan keluarga RH di kebumikan di Metro, mengingat jika pasien PDP meninggal harus segera dimakamkan dan tidak boleh lebih dari 4 jam, ” jelasnya.

Dengan adanya hasil tes Swab tersebut, Dinkes dan RSUD Muaradua melakukan langkah cepat dengan melakukan tes Swab terhadap 20 orang anggota keluarga yang kontak langsung terhadap pasien terpapar Covid-19.

“Berdasarkan petunjuk dan protokol Covid-19 jika ada PDP yang positif maka keluarga PDP atau orang yang sempat berinteraksi dengan PDP tersebut di ambil sempel swabnya dan dilakukan karantina secara mandiri selama 14 hari, dan untuk sampel tes Swab pertama telah diambil hari ini, dan akan diambil lagi setelah 14 hari kedepan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan OKU Selatan dr. Meri Astuti menghimbau masyarakat OKU Selatan terkhusus Ranau Raya untuk sementara waktu agar tidak berobat ke RSUD liwa dan sekitarnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat Kabupaten Lampung Barat sudah banyak yang terpapar.

Dan juga telah dihimbau, serta menginstruksikan 4 UPTD Puskesmas yang ada di Ranau Raya untuk tidak merujuk pasien ke RSUD Liwa dan sekitarnya namun ke RSUD Muaradua.

“Kita sudah lakukan langkah-langkah pencegahan di wilayah tempat pasien Covid-19 tersebut tinggal. Termasuk untuk tidak merujuk pasien ke RSUD Liwa dan sekitarnya, tetapi dirujuk ke RSUD Muaradua dan status kabupaten OKU Selatan masih zona hijau,” ujar Meri. ( Suardi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page