Viralnya Cuitan Masyarakat Di Medsos Tehadap Puskesmas Muara Pinang, Kepala Puskesmas Angkat Bicara

EMPAT LAWANG Nusantaraterkini.com – Beredarnya cuitan masyarakat di media sosial Facebook menyatakan bahwa pada saat anaknya mengalami kecelakaan diakhir Bulan April lalu sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Muara Pinang, namun tidak ada satupun pegawai  tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja pada saat itu.

Cuitan tersebut bertuliskan bahwa “pada hari Rabu sore pukul 17.30 WIB Tanggal 17 April anak saya kecelakaan di Desa Talang Tinggi/Muara Pinang Lama dengan keadaan kepala luka kening bolong penuh dengan darah. Dilarikan ke UGD oleh masyarakat. Sesampai disana tidak ada satupun tim medis. Sedangkan anak saya tidur tertelentang (Terbaring,red) dengan penuh darah. Tolong ditindak lanjut UGD Puskesmas Muara Pinang Baru” tulisnya akun yang berinisial AI dan banyak menimbulkan komentar yang pedas terhadap kinerja para Nakes Puskesmas Muara Pinang.

Menanggapi hal tersebut Kepala Puskesmas Muara Pinang Titin Suryani S,Kep Ners mengatakan kejadian ini terjadi pada akhir Bulan April lalu, anaknya mengalami kecelakaan dan memang mengalami luka parah.

“Kejadian itu terjadi pada saat Bulan puasa lalu, melihat tidak adanya perawat kami yang sedang piket ia (korban,red) lansung dibawak ke rumah Bidan Lia. Namun keliatannya darah yang keluar belum mampet korban dibawah ke Puskesmas lagi,” kata Titin saat dikonfirmasi untuk memberikan tanggapan berkaitan dengan viralnya tulisan tersebut di medsos Facebook, Selasa (10/5/2022).

Masih dikatannya, sesampainya di ruangan UGD para perawat lansung memberikan pertolongan terhadap korban yang mengalami kecelakaan tersebut.

“Setelah ia (korban) dibawak ke Puskesmas lagi, para perawat kami yang sedang piket saat itu lansung memberikan pertolongan terhadap korban. Dan korbanpun saat itu tidak mau dipegang oleh perawat kami, mungkin pada saat itu dia sedang menahan sakit,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Kalau masalah pihaknya melalaikan pelayanan terhadap pasien itu tidak ada, namun kalau tingkat kepuasan dan ketidakpuasan itu adalah hak para pasien.

“Kalau masalah kami melalaikan pelayanan terhadap pasien itu tidak ada, namun itu adalah suatu kritikan dan kami akan berubah.
Karena pada saat itu para pegawai kami yang piket sedang menjalankan ibadah puasa, mereka ini keluar sebentar membeli takjil untuk berbuka. Para perawat yang bekerja saat itu dan seluruhnya sudah saya kasih teguran kepada mereka untuk jangan mengulangi lagi kejadian yang serupa,” imbuhnya.(Ardi)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page