Tutup Pelatihan PK2UKM, Walikota Blitar Ajak Peserta Manfaatkan Teknologi

Kota Blitar – Walikota Blitar Drs. H. Santoso, M.Pd menutup rangkaian kegiatan pelatihan Program Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PK2UKM) yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Blitar di PKPRI Kota Blitar, Rabu (08/07/2020).

Kepada awak media, Walikota Santoso mengatakan, kegiatan ini yakni penutupan penyelenggaraan pelatihan seluruh anggota koperasi tentang bagaimana meningkatkan manajemen pemasaran disaat pendemi Covid-19 dengan memanfaatkan kemajuan dibidang teknologi.

Untuk itu, sambung Santoso berharap jangan sampai pelatihan ini hanya sebatas pelatihan. “Kita berharap ada pendampingan pasca pelatihan, sehingga ilmu yang sudah didapat dalam pelatihan ini bisa dipraktekkan ditempat usahanya masing-masing, juga bisa menambah nilai ekonomi bagi peserta pelatihan” harap Santoso.

Ditambahkannya, jenis-jenis pelatihan yang telah diselenggarakan seperti, pelatihan penyusunan dan analisis laporan keuangan, pelatihan kerajinan batok, pelatihan kuliner dan pelatihan kewirausahaan.

“Setiap jenis pelatihan, rata-rata diselenggarakan selama 3 hari dengan jumlah peserta sebanyak 230 orang dari unsur pengurus, anggota dan calon anggota koperasi, yang diselenggarakan mulai 16 Juni s/d 8 Juli 2020,” jelasnya.

Menurutnya, pelatihan itu tinggal bagaimana para peserta menyerap ilmu yang didapat dari pelatihan ini, kemudian dipraktekkan didalam kegiatan usahanya.

Pemkot Blitar selama ini sudah melakukan berbagai pelatihan dan pembinaan. Tidak hanya dari peserta binaan koperasi, para pedagang-pedagang pasar, pedagang tradisional juga sudah diberikan pelatihan-pelatihan, tentang bagaimana memasarkan produk dengan memanfaatkan teknologi.

“Jadi, kuncinya tergantung pada masing-masing individu untuk mampu mengembangkan dan disentuh dengan kreativitas, sehingga produknya itu betul-betul mempunyai daya tarik untuk dipasarkan kepada masyarakat,” katanya.

Terakhir, Santoso berharap kepada peserta, jangan sampai pelatihan ini sebatas agenda rutin yang diikuti, setelah selesai tidak mempraktekkan. “Jadi, harus betul-betul dipraktekkan apa yang didapat pada pelatihan ini. Maka saya sarankan dari narasumber hendaknya kedepan harus melakukan pendampingan kepada peserta pelatihan,” pungkasnya. (Hms/Adv)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page