Teuku: Tidak Ada Yang Tidak Sepakat Kode Etik Dibuat

NusantaraTerkini.Com – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golongan Karya (Golkar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu terkesan menunda-nunda pembahasan kode etik. Hal itu dibantah Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain. “Pada prinsipnya semua fraksi sepakat kode etik dibuat, tidak ada yang tidak sepakat, termasuk PAN dan Golkar,” kata Teuku.

Teuku Zulkarnain
Teuku Zulkarnain

Menurutnya kode etik merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena itu pembahasannya harus fokus dan harus all out. Sementara realitanya, DPRD dihadapkan pada sejumlah agenda yang sangat padat hingga dua bulan ke depan. Mulai dari pembahasan 10 Peraturan Daerah (Perda), Rancangan Peraturan Daerah tentang penyertaan modal ke Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma dan jadwal reses di awal November.

[Baca juga: Masih Digodok, Kode Etik Berbicara Moral Wakil Rakyat]

“Itu semua membutuhkan fokus, ini yang jadi problem kawan-kawan, terbukti pada rapat kode etik yang tidak kuorum. Harusnya kalau memang tujuh fraksi sepakat dipercepat, mestinya saat rapat kuorum donk karena lebih banyak. Tapi ternyata tidak kuorum karena kesibukannya yang sangat padat. Tentunya perlu waktu yang luang untuk membahas kode etik. Saya pikir setelah kawan-kawan ini rehat, Perda selesai dan waktunya sudah luang, kita sama-sama rumuskan kode etik tersebut,” ujar teuku.

Senada, hal yang sama juga diutarakan Ketua Fraksi Golkar Sandy Bernardo. “Pada dasarnya kita siap, cuma masalah waktu saja, sekarang kan agenda DPRD sangat padat. Golkar siap terkait kode etik dan Golkar tidak ada persoalan dengan kode etik,” tandas Sandy. [NU9u3]

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page