Strategi Menghadapi Proses Pendidikan yang Terhambat di Tengah Pandemi Covid-19

Nusantara – Sejak merebaknya pandemi Covid-19 sekitar Januari lalu, dunia pendidikan tak luput terkena imbasnya. Di Indonesia, penyebaran Covid-19 ke berbagai provinsi dalam waktu relatif pendek telah memaksa para pemangku kepentingan pendidikan mengambil keputusan untuk mewajibkan siswa/mahasiswa belajar di rumah secara daring.

Sejak di berlakukannya sosial distancing memberi dampak bagi dunia pendidikan di Indonesia.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah daerah utuk meliburkan sekolah karena situasi yang sangat mengkhawatirkan.

“Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Kami mendukung kebijakan meliburkan sekolah,” tutur Nadiem pada Minggu (15/3/2020).

Perlu dicatat, bahwa sejak teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, belum pernah terjadi pembelajaran daring secara besar-besaran yang diterapkan di hampir seluruh wilayah di Indonesia seperti saat ini.

Jika ada bencana lokal atau regional, pembelajaran sekolah bukan dialihkan menjadi daring, melainkan hanya diliburkan selama beberapa minggu saja.

Pandemi ini telah nyata-nyata memaksa kita untuk mengubah moda interaksi dan komunikasi, bukan saja di di Indonesia saja tetapi di seluruh dunia.

Ditengah pandemi covid-19 ini peran teknologi dalam bidang pendidikan sangat dirasakan keberadaannya, para tenaga pendidik dan peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi.

Akan tetapi banyak peserta didik yang mengeluhkan bahwa pembelajaran secara online dinilai kurang efektif karena para peserta didik dituntut belajar secara otodidak (sendiri) banyak orang tua yang tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, dan hanya bisa membimbing putra-putrinya saja, terkendala oleh jaringan Web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal.

Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya guru disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar yang menarik.

Terlepas dari itu semua seorang guru juga di harapkan mampu memberikan pendidikan bukan hanya sebuah pembelajaran, seorang guru juga di harapkan mampu mencetak generasi yang memiliki pola pikir berkemajuan.sekolah tidak untuk mencari kerja namun dengan sekolah kita mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Dari tantangan ini kita harus berani berbenah agar menciptakan dunia pendidikan yang sesuai dengan harapan kita bersama.

Jangan jadikan sekolah hanya untuk mencetak generasi yang feodal, tapi jadikanlah sekolah untuk mencetak generasi yang memiliki daya kritis yang kuat. Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, dan setiap buku adalah ilmu.

Penulis: Octy Avriani Negara, Wakil Sekretaris Umum Bidang Kajian dan Advokasi KOHATI PB HMI.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page