Solar Langka, Sopir Truk Mengeluh

BENGKULU – Sejak dua hari ini, persedian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu mengalami kelangkaan. Akibatnya, terjadi antrean kendaraan yang akan mengisi solar di SPBU Kota Bengkulu.

Sejak hari ini terlihat antrian kendaraan angkutan barang, pertambangan, perkebunan dan mobil pribadi mengantre di SPBU di Jalan Depati Payung Negara, Kota Bengkulu untuk mengisi solar.

Sayangnya kendati mengantre lebih dari 9 jam mereka belum juga mendapatkan BBM tersebut. Kelangkaan persediaan solar di SPBU Pagar Dewa dan Betungan tersebut ternyata kosong dan belum mendapatkan pasokan dari Depo Pertamina Bengkulu.

“Saya mulai mengantre di SPBU ini mulai pukul 09.00 sampai 14.00 WIB belum mendapatkan solar,” kata Syahril (40), sopir truk expedisi antar pulau.

Ia mengatakan, terpaksa mengantre sampai dapat solar karena kendaraan tidak bisa digerakan lagi karena tangki sudah kosong.

“Saya tetap ikut antre sampai dapat solar meski sampai besok pagi karena mobil tidak bisa digerakkan lagi, tangki sudah kosong,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Dedi Subianto (38), warga Kota Bengkulu. Ia mengatakan, dirinya sudah berkeliling mendatangi semua SPBU di Kota Bengkulu, tapi tidak satupun SPBU memiliki stok solar.

“Solar yang dipasok Pertamina Bengkulu, sudah habis. Jadi, saya terpaksa ikut antre di SPBU untuk mendapatkan solar agar kendaraan bisa berjalan,” ujarnya.

Ia mengatakan, kalau tidak ikut antre di SPBU tidak akan dapat solar karena di Kota Bengkulu untuk membeli solar di pedagang kali lima sulit didapat.

Meski ada stok harganya mahal diatas Rp7.500 per liter.

“Mendingan kalau butuh hanya Sepuluh liter, tapi kendaraan saya ini truk sekali mengisi solar paling sedikit 100 liter. Kalau membeli solar di pedagang kami bisa mencapai Rp.750.000,” ujarnya.

Karena itu, antre di SPBU berjam-jam tetap dilakukan karena yang penting baginya mendapatkan BBM, sehingga truk bisa jalan dan menarik Material bangunan di daerah ini. (Budi)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page