Sejahterakan Nelayan & Optimalkan Wilayah Pesisir, Ini Konsep Rohidin

BENGKULU- Petahana Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kunjungi Pasar Bantal Mukomuko. Kunjungan itu dilakukan Rohidin usai kampanye dialogis dan silaturahmi keluarga di Desa Nelan Indah Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko. Selain berbincang dengan nelayan dan pedagang di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pasar Bantal, calon gubernur nomer urut 2 ini juga melihat kondisi alur di perairan pesisir Mukomuko itu.

“Untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pertama kita memberikan ijin gratis, kemudian pembagian kartu nelayan bagi nelayan benih lobster, selain program reguler untuk kelompok nelayan,” terang Rohidin, di Pasar Bantal Mukomuko, Senin 05-10-2020.

Tinjau kondisi alur, Rohidin menegaskan untuk di area Pasar Bantal perlu dibangun break water, serta dermaga nelayan yang memadai. Selain itu, beberapa sarana serta fasilitas yang pernah dibangun pemerintah, perlu dilakukan kajian agar bisa dimanfaatkan dan berguna untuk nelayan setempat.

“Dikaji diteliti dulu, apa masalahnya sampai pabrik es tidak berfungsi sama sekali. Tidak apa-apa kita bangun baru, tapi pastikan manfaat dan sarana pendukungnya memadai. Suplai listrik, kebutuhan air, dan hal-hal lain yang dibutuhkan itu dikaji secara detail. Kita tidak mau asal bangun saja,” ujar pasangan Rosjonsyah ini.

Lebih dari itu, lulusan terbaik IPB program doktor itu memaparkan sejatinya Provinsi Bengkulu miliki potensi maritim yang menjanjikan. 524 panjang garis pantai dari Mukomuko hingga Kaur bisa menjadi ladang investasi pariwisata dan juga tambak.

“Kita harus bisa mengakomodir peluang investasi ini dengan melakukan revisi maupun rencana tataruang. Untuk tambak, yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan masyarakat wilayah pesisir, dan juga keberlanjutan lingkungan. Harus menyejahterakan masyarakat secara langsung,” tegas Rohidin, cagub bertagline Semangat ini.

Dijelaskan, terdapat 6 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu yang potensi untuk investasi sektor perikanan. Hal ini bisa menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perangsang akselerasi ekonomi daerah.

“Setelah tataruang tentu diikuti kemudahan investasi, dan regulasi. Muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Jangan lahan habis untuk investor tapi masyarakat kita malah tergilas, kita ga mau,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua persatuan nelayan tradisional Desa Nelan Indah, Darmin menuturkan soal kebutuhan nelayan setempat. Katanya, fasilitas pabrik es yang dibangun beberapa tahun silam, tidak berfungsi dan belum memberikan manfaat untuk masyarakat nelayan.

Beberapa masyarakat di sana juga masih mengandalkan penghasilan dari berkebun. Hanya saja ada persoalan lahan yang statusnya dianggap tak jelas. Melihat Gubernur Rohidin yang miliki visi pembangunan sektor maritin serta miliki pengalaman dalam melakukan negosiasi untuk perhutanan sosial serta reforma agraria, dirinya berharap Rohidin bisa kembali meminpin dan melanjutkan pembangunan Provinsi Bengkulu.

“Kami masyarakat disini, dulu mendukung bapak. Kini kami yakin, konsep untuk kesejahteraan nelayan akan dilanjutkan. Kemudian soal lahan yang digarap masyarakat sudah lama pak, ini bersinggungan dengan HPT, mohon bisa dituntaskan seperti bapak menuntaskan status tanah untuk saudara kita di Lebong Tandai,” tutur Darmin dengan menyerukan Rohidin lanjutkan.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page