Sebagian Wilayah Sutojayan Dilanda Banjir, Begini Tanggapan Dewan Blitar

BLITAR – Akibat hujan deras, dua wilayah di kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar dilanda banjir. Dua wilayah itu yakni kelurahan Sutojayan dan desa Bacem.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Mujib, SM mengaku prihatin yang mendalam terhadap warga Sutojayan dan sekitarnya yang terkena musibah banjir.

“Saya turut prihatin atas musibah banjir yang melanda sebagian kelurahan Sutojayan dan desa Bacem,” kata Mujib saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (15/12/2020).

Mujib mengungkapkan, permasalahan banjir yang terjadi di wilayah itu diakibatkan habisnya hutan lindung di wilayah selatan. Disamping itu, Sutojayan menurutnya wilayah cekungan, sedangkan muara sungai bogel tidak cukup dalam dan lebar.

Permasalahan lain, sambungnya elevasi atau ketinggian permukaan air ketika terjadi hujan deras dimungkinkan hampir sama dengan permukaan sungai brantas. Juga pintu air PLTA Serut secara teknis SOPnya tidak dibenarkan membuka pintu semua karena akan berdampak keamanan kontruksi bendungan.

“Menurut saya solusinya adalah dibuatkan sudetan sungai yang outputnya dibawah bendungan Serut,” jelasnya.

Dilain itu, sambungnya, dibuatkan pintu air di input sungai bogel/Sutojayan yang berfungsi sebagai buka tutup ketika banjir dibuka dan ketika kemarau ditutup.

“InsyaAllah kalau proyek ini bisa dibuat, maka banjir di sebagian wilayah Sutojayan bisa dikendalikan.

Mujib menambahkan, pengerukan yang dilakukan secara periodik tidak akan mampu menyelesaikan masalah banjir di Sutojayan. Sedimen akan selalu datang ketika hujan datang.

“Untuk itu, saya berharap kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan ilegal loging. Juga Berharap kepada Perhutani yang punya kuasa wilayah hutan untuk melakukan penanaman kayu keras/jati atau yang lain yang bisa menghambat erosi lapisan tanah,” imbuhnya. (Rid)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page