Puluhan Biduan Bengkulu Utara “Goyang” di Depan Kantor Bupati

Puluhan biduan se Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang tergabung dalam Persatuan Pekerja Seni Bengkulu Utara (PPSBU) bergoyang di depan kantor Bupati Bengkulu Utara, Kamis pagi (30/07/2020).

Aksi ini merupakan bentuk unjuk rasa dari ratusan para pekerja seni yang menyampaikan keluhan dan kesulitan ekonomi selama pandemi Covid-19.

Diantara orasi pada unjuk rasa yang disampaikan, yaitu meminta Bupati Bengkulu Utara mencabut surat edaran atau himbauan melalui gugus tugas, yang berbunyi tentang melarang musik dan kuda kepang serta hiburan lainnya.

Kemudian, mengutuk keras atas adanya oknum yang mengintimidasi masyarakat untuk tidak menggunakan Organ Tunggal (Musik) dan hiburan dalam acara syukuran ataupun pernikahan serta acara lainnya.

Meminta kepada Bupati Bengkulu Utara untuk menerbitkan surat edaran baru, serta mempermudah perizinan dalam mengadakan acara hiburan dalam hajatan apapun.

Para peserta unjuk rasa ini disambut oleh Sekretaris Daerah Dr Haryadi, dan mengajak negosiator rombongan unjuk rasa untuk melakukan musyawarah.

Setelah musyawarah dilakukan, salah satu negosiator Widayadi mengatakan, Persatuan Pekerja Seni Bengkulu Utara meminta jeda waktu selambat-lambatnya 4 hari untuk Pemda Bengkulu Utara menyetujui tuntutan yang disampaikan.

“Jika tidak diindahkan maka Persatuan Pekerja Seni Bengkulu Utara akan kembali melakukan demo dengan massa aksi yang lebih besar,” kata Widayadi.

Disamping itu, Sekda Dr Haryadi juga mengatakan, hal ini akan segera dikoordinasikan dan dilakukan pembahasan oleh unsur pimpinan Pemda Bengkulu Utara.

“Kami juga turut prihatin atas apa yang menjadi keluhan para pekerja seni ini selama dilanda pandemi. Setelah ini akan kita koordinasikan dengan unsur pimpinan,” ucap Sekda.

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page