Plt Wali Kota Santoso : Kota Blitar Sudah Aman, Tetap Jaga Kondusifitas

KOTA BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memastikan suasana Kota Blitar sudah berjalan normal, usai laga semifinal Piala Gubernur kemarin di Stadion Soepriadi, yang mempertemukan Persebaya Surabaya versus Arema Malang. Gegap gempita pertandingan sudah selesai dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sudah turun tangan menyatakan bertanggung jawab.

Hal itu diungkapkan Plt. Wali Kota Blitar Santoso, menyikapi peristiwa kericuhan buntut dari reaksi pertandingan yang tanpa penonton tersebut. “Kondisi sudah aman dan terkendali. Intinya, mari kita tetap pegang teguh karakter wong Kota Blitar yang rukun agawe santoso. Pertandingan sudah selesai dan kondisi sudah normal kembali, masyarakat juga sudah beraktivitas seperti biasanya, seperti aktifitas ekonomi, pendidikan maupun aktifitas sosial yang lain,” kata Santoso, Rabu (19/02).

Pemkot Blitar, kata Santoso, menempatkan posisinya sebagai fasilitator, mengingat pertandingan derby Jawa Timur memang berlangsung di stadion kebanggaan Kota Blitar, yaitu Stadion Soepriadi. Fasilitator dalam hal ini tentang pemanfaatan Stadion Soepriadi sebagai venue pertandingan sepakbola. Namun demikian, Pemkot Blitar juga meminta OPD terkait untuk all out membantu aparat keamanan dalam menciptakan situasi kondusif. Salah satunya dengan melakukan koordinasi bersama aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan.

Sebenarnya, kata Santoso lagi, pengamanan pertandingan sudah maksimal. Bahkan, pertandingan dua tim berjalan dengan aman dan tertib. Gesekan pun tidak terjadi di dalam Stadion Supriyadi, namun suasana berbeda terjadi di luar stadion.

“Nah, untuk masalah pendukung dua tim, aparat sudah maksimal dan sudah mengantisipasi namun ternyata masih ada riak-riak hingga terjadi gesekan. Alhamdulillah, warga Kota Blitar tidak terpancing dan suasana kembali kondusif,” kata Santoso.

Pemkot Blitar pun telah memberikan perhatian dan langkah antisipasi yang optimal. Selain koordinasi dengan aparat, juga menunjukkan kepedulian kepada dua pendukung tim. Itu dibuktikan dengan langkah humanis Kesbangpol dan PBD Kota Blitar menggerakkan Tim Tagana memberikan nasi bungkus secara cuma-cuma kepada pendukung tim yang saat itu membutuhkan makanan. Harapannya, bisa membantu dan meringankan suporter.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sudah menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Blitar atas insiden tersebut. “Bahkan, sebagaimana pernyataan Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim tadi malam (Selasa, 18/2/20), jika ada kerusakan tanaman, sawah, kebun serta warung yang belum terbayar, maka Pemprov Jatim menugaskan Kepala Kesbangpol Provinsi untuk menyelesaikan. Dan kerugian yang lain, Kesbangpol dan PBD Kota Blitar sedang melakukan inventarisasi untuk diteruskan ke Pemerintah Provinsi. Termasuk warga yang terluka, sudah mendapatkan layanan kesehatan,” tegas Santoso.

“Pemkot Blitar pasti akan membantu warga masyarakat Kota Blitar yang menjadi korban agar mendapatkan perhatian dan penyelesaian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memangku hajat penyelenggaraan Piala Gubernur,” tegas Santoso.

Santoso juga kembali menyampaikan terimakasih kepada aparat keamanan dari Polri dan TNI yang sudah bekerja keras agar situasi segera pulih dan kondusif. Begitu juga dengan Pemprov yang langsung memberikan perhatian atas kejadian di Kota Blitar.

Yang perlu digarisbawahi, saat ini Kota Blitar sudah aman dan kondusif. Warga Kota Blitar juga kembali beraktivitas seperti biasanya. Kedepan, untuk mengantisipasi agar tidak terulang kejadian serupa, Pemkot Blitar akan meningkatkan antisipasi yang matang dengan sejumlah lembaga.

“Sekali lagi jaga nama baik Kota Blitar, Kota Blitar aman untuk semua. Dan himbauan untuk Bonek dan Aremania, bersikaplah yang simpatik agar bisa diterima di semua daerah. Apalagi di Kota Blitar sebagai Kota Proklamator tempat Bung Karno pahlawan pemersatu Inodnesia dimakamkan,” pungkas Santoso, Plt. Walikota Blitar. (Hms/Adv)

Rekomendasi

Ruangan komen telah ditutup.

You cannot copy content of this page