Pemkot Blitar Ajak Warga Sekolah Berkontribusi Bangun Budaya Antikorupsi

KOTA BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar melalui Dinas Pendidikan Kota Blitar melaunching Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi dan Pendidikan Pra Siaga Tahun 2019 Berbasis Kearifan Lokal. Acara launching tersebut digelar di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Blitar, Kamis (14/11/2019).

Dengan motto Jujur, Cerdas dan Berkarakter, acara launching dihadiri Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Blitar, Jatmiko Budi Santoso, Plt Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dewan Pendidikan Kota Blitar dan Sejumlah OPD dilingkup Pemerintah Kota Blitar.

“Pemerintah Kota Blitar memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan ini, karena dalam acara ini multidimensional, ada dimensi religi, seni dan pendidikan, untuk dimensi religinya disemarakkan dengan sholawat, untuk seninya para anak-anak mengeksplorasi bakat dan potensinya, sedangkan untuk dimensi pendidikannya yakni mendidik anak-anak belajar karakter dan membentuk jati diri,” kata Jatmiko dalam sambutannya mewakili Plt. Walikota Blitar, Santoso.

Lebih lanjut, Jatmiko mengajak dan mendukung upaya pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan model pendidikan karakter anti korupsi sehingga anak-anak Kota Blitar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara spiritual.

“Saya tekankan kepada para orang tua, ajari anak-anak kita untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, biasakan meminta izin sebelum meminjam, biasakan anak bercerita secara terbuka, ajari mengakui kesalahannya dan bagi orang tua untuk tidak melakukan hal-hal yang dekat dengan korupsi, tindak ketidakjujuran dan kecurangan,” ajaknya.

Dijelaskannya, pendidikan karakter anti korupsi untuk anak usia dini atau pra siaga ini tidak bisa langsung dilihat dalam jangka waktu dekat. Diibaratkan seperti menanam pohon kelapa dari sejak dari bibit, manfaatnya dapat dilihat setelah sekian tahun.

“Harus kita pupuk, kita pelihara agar tumbuh dengan baik. Ketika bibit-bibit calon pemimpin yang kini masih menjadi tunas dan pada waktu menjabat bisa menghilangkan kegelisahan masyarakat akan kasus korupsi'” jelasnya.

Diakhir sambutannya, diharapkan program ini bisa berjalan dengan baik dan anak-anak beserta seluruh warga sekolah bisa bahu membahu untuk memulai berkontribusi membangun budaya anti korupsi. (Rid/Hms/Adv)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page