Peduli Dampak Corona, Pemkot Blitar Serahkan Bantuan Sembako ke Pedagang dan Tukang Becak

KOTA BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar mulai bereaksi soal keluhan para pedagang atau tukang becak yang terdampak kebijakan penutupan lokasi usaha. Kali pertama yakni dengan memberikan stimulus bantuan dalam bentuk sembako.

Pasca penutupan sejumlah lokasi wisata, pekerja sector informal kelimpungan. Contohnya, penutupan tempat wisata Makam Bung Karno, tukang becak tak bisa lagi mengais rezeki. Begitu juga dengan pedagang di sekitar PIPP, Alun-Alun Kota Blitar hingga tempat wisata Kebonrojo. Pedagang tak bisa jualan lagi lantaran lokasi yang selama ini menjadi gantungan hidup ditutup gara-gara virus Corona.

“Iya, bantuan sembako ini memang diberikan kepada mereka yang terdampak kebijakan Pemkot Blitar. Banyak tempat wisata yang ditutup demi kebaikan bersama. Di sini kami tidak serta merta menutup, tetapi juga mencari solusi agar pekerja sektor informal bisa terbantu. Salah satunya pemberian sembako ini,” kata Plt Wali Kota Blitar, Santoso, Rabu (01/04/2020).

Dijelaskan Santoso, pemberian sembako yang dipusatkan di halaman Kantor Wali Kota Blitar diinisasi oleh Forum Corporate Social Responbility (CSR) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Blitar. Para penerima bantuan sembako di antaranya, tukang becak 239 penerima, pedagang di Kebonrojo 67 penerima, pedagang di Alun-Alun Kota Blitar 69 penerima.

Sementara bantuan yang diberikan dalam bentuk 5 kilogram beras, 2 kilogram gula, 2 liter minyak goreng, mi instans, kecap dan sabun. “Jangan lihat jumlahnya, tetapi perhatiannya. Karena memang gara-gara corona ini, semua berdampak. Kami juga atensi dengan kondisi para pedagang, tidak hanya sekadar menutup lokasi tempat dagangannya,” tambah Santoso ini.

Penyerahan bantuan itu dihadiri Sekretaris Daerah Rudy Wijonarko dan asisten. Guna menghindari kerumunan dan patuh terhadap aturan pemerintah pusat, penyerahan sembako hanya dilakukan secara simbolis. Yakni dengan menyerahkan kepada 9 (sembilan) koordinator tukang becak dan pedagang.

Sementara penerima lainnya diserahkan ke koordinator untuk diantarkan ke rumah masing-masing. “Teknisnya sudah dipikirkan. Intinya, yang penting bantuan sampai pada penerima. Karena tidak boleh berkerumun,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar ini.

Santoso juga kembali mengingatkan kepada warga Kota Blitar untuk bersama-sama perangi corona. Yang paling mudah yakni dengan cukup berdiam di rumah. Jangan sampai keluar rumah kalau tidak ada kepentingan yang mendesak.

“Demi kebaikan bersama. Kami terus memikirkan soal formula khusus agar warga yang terdampak bisa tetap terpenuhi kebutuhannya. Mudah-mudahan Corona enyah dari Kota Blitar, warga tetap sejahtera dan terjamin kebutuhannya,” imbuhnya. (Hms/Adv)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page