Pahami dan Waspadai Penyakit Ini!

NusantaraTerkini.Com, Bengkulu – Dari berbagai penyakit autoimun yang umum terjadi, perlu diwaspadai saat ini ialah Lupus, penyakit yang kerap menyerang wanita. Pemahaman masyarakat tentang LUPUS masih menjadi suatu hal awam bagi mereka. Berdasarkan data dari The Lupus Foundation of America, bahwa kasus lupus ini mencapai 5 juta kasus di dunia dan di lansir dari situs informasi data kementerian kesehatan tahun 2017, lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang berkategori penyakit tidak menular banyak menyerang wanita berusia produktif dari umur 15-50 tahun dan tidak menutup kemungkinan para pria pun dapat terkena lupus, karena penyakit tidak menular menjadi salah satu penyebab kematian di tahun 2012dan di perkirakan 56 juta orang meninggal dunia bahkan setiap tahun sekitar 100 orang dapat terkena lupus.

Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang satu atau seluruh sistem organ dalam tubuh manusia. Di mana anti bodi manusia menyerang jaringan tubuh manusia itu sendiri, sehingga tidak mengenal jaringan sel sehat dan virus/bakteri dengan kata lain kekebalan tubuh pada manusia bereaksi berlebihan atau dengan kata lain anti bodi menjadi tidak terkontrol. Lupus Erythematosus Sistemic atau disingkat SLE sangat erat hubungannya dengan manifestasi kulit yang dibedakan menjadi 4 macam yakni Discoid Cutaneous Lupus Erythematosus (DLE), Subacute Cutaneous Lupus Erythematosus (SCLE), Neonatal Lupus Erythematosus (NLE) pada Bayi dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Namun manifestasi pada kulit yang paling banyak dijumpai ialah penderita SLE, adapun gejala lupus yang di terima setiap odapus (orang dengan lupus) tidak sama. Karena sekitar 1.250.000 orang Indonesia, kurang menyadari bahwa mereka bisa terkena lupus. Ditambah dengan berbagai laporan rumah sakit yang ada di Indonesia sejak 2014 hingga 2016 terdapat penambahan jumlah kasus penyakit lupus baik yang meninggal atau pun dalam rawat jalan.

Penyebab dari lupus ini pun belum diketahui secara jelas, sehingga metode pengobatan berbeda-beda sesuai dengan gejala yang didapat. Gejala yang biasanya menyerang pada odapus bisa datang dari berbagai organ vital manusia misalnya ginjal, hati, darah, paru dan sendi. Namun gejala awal biasanya terdapat ruam merah pada pipi seperti kupu-kupu, sariawan tanpa nyeri yang berkepanjangan, pegal, berat badan yang turun drastis serta rambut rontok. Senada dengan praktisi kesehatan dan beberapa sumber informasi kesehatan pun mengatakan, bahwa odapus memiliki beberapa larangan seperti tidak bisa terpapar sinar matahari, tidak boleh terlalu lelah bahkan harus berhati-hati dalam menggunakan produk kecantikan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan odapus. Meskipun belum di temukannya obat untuk penyakit lupus, cara bagi odapus dalam menghilangkan rasa nyeri pada sel tubuh dengan mengkonsumsi obat-anti nyeri dan di minum selama masa sakit ini berlangsung. Hanya saja kekuatan fisik odapus tidak hanya tergantung pada obat-obatan melainkan juga kesehatan mental odapus, karena ketika pertama kali seseorang terdiagnosa lupus akan memicu odapus menjadi shock, stres, depresi dan terjadi kecemasan pada diri. Dengan begitu, tanpa mental yang baik belum tentu akan membuat odapus menjadi lebih baik malah sebaliknya terpuruk dalam menghadapi persoalan hidup.

Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga merupakan komunikasi yang terjadi dalam keluarga, baik komunikasi dalam bentuk verbal dan non verbal untuk menerima keberadaan odapus, agar ketika mereka berada di luar rumah, dalam melakukan interaksi sosial mereka akan lebih percaya diri dan semangat menghadapi ini semua mengingat keluarga adalah lingkungan terdekat bagi odapus. Banyak yang bisa dilakukan oleh keluarga jika salah satu anggota keluarga terkena lupus, karena kesehatan mental individu sebagian besar ditentukan oleh kualitas komunikasi/hubungan individu dengan orang lain terlebih orang yang merupakan significantfigures dalam hidup odapus.Sebaliknya jika hubungan buruk terjadi pada odapus dalam keluarga maka akan membuat odapus akan menderita, sedih cemas dan frustasi. Bahkan bias saja odapus menarik diri dan menghindar dari orang lain yang mana menimbulkan penderitaan tidak hanya dari sisi emosional juga melalui fisik.

Penerimaan Odapus dalam keluarga
Sesungguhnya kesehatan mental individu odapus tergantung pada kualitas komunikasi yang terjadi dalam keluarga. Untuk itu dukungan dan penerimaan dalam keluarga sangat berpengaruh pada kehidupan odapus dengan cara membantu odapus menjalani hidup dan mengatasi semua persoalan serta konsekuensi yang dialami odapus, seperti rasa bosan dalam meminum obat serta larangan-larangan yang tidak boleh di lakukan.
Selain pengobatan yang dijalani, begitu penting interaksi komunikasi keluarga dalam menerima anggota keluarga yang terkena lupus, karena kondisi psikis odapus perlu didorong oleh dukungan dari keluarga nya sendiri dan hal ini akan memulihkan kondisi psikologis odapus meskipun jika di lihat secara fisik tampak begitu sehat namun berbeda dengan internal fisik odapus. Tidak menutup kemungkinan pula bagi odapus pernah menghadapi konflik batin pada diri sendiri atau pun dengan orang tua dan saudara sendiri. Misalnya dalam pekerjaan rumah, ketika odapus ini disuruh melakukan pekerjaan yang terbilang cukup berat dan siodapus menolak, maka ia akan dikatakan malas padahal sebenarnya memang kondisi odapus tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Sehingga untuk pekerjaan saja, odapus harus benar-bisa memilih pekerjaan yang tidak membuat ia cepat lelah.

Sementara itu, obat yang odapus harus konsumsi pun memiliki harga yang cukup tinggi dan harus dikonsumsi terus menerus. Ini juga menjadi tekanan odapus dari sisi ekonomi. Tidak memiliki pekerjaan dan menjadi beban keluarga adalah hal terberat bagi odapus.Sehingga membuat psikologis odapus terasa berat karena menjadi beban bagi keluarga mereka, mengingat odapus berasal dari berbagai kalangan baik kelas atas,menengah dan bawah.
Menerima adalah hal penting bagi pribadi odapus, karena dengan adanya penerimaan diri dalam keluarga maka odapus akan membuat imun yang ada di tubuh odapus akan stabil akibat dampak secara psikologis yang dihadapi oleh odapus tidaklah ringan. Bisa saja ketika terpuruk para odapus akan mengalami stres berlebihan dan merasa sendiri karena merasa asing dengan adanya lupus di dalam tubuh mereka.Untuk itu komunikasi yang berada dalam organisasi kelompok ini (keluarga) diharapkan dapat melakukan penerimaan diri mereka secara sepenuh hati seperti misalnya menjalin komunikasi yang efektif, karena seperti diketahui bahwa komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam sebuah keluarga.

Bentuk-bentuk penerimaan yang bisa keluarga terapkan pada odapus ialah dengan memberikan perhatian pada kesehatannya seperti selalu mengingatkan untuk jangan lupa rutin minum obat, anggota keluarga bisa mengajak odapus menikmati udara pagi dengan berjalan kaki atau berolahraga, mengajak kepengajian untuk menambah spiritualitas odapus, melakukan obrolan positif tentang kehidupan dari hati ke hati, memahami diri odapus dan menyemangati ketika bosan harus konsultasi kerumah sakit dan menghadapi obat-obatan atau persoalan lainnya. Karena ketika penerimaan ini terjadi, maka odapus akan merasa di hargai dan apa yang dilakukan didukung penuh secara positif. Dengan begitu, proses penerimaan odapus dalam keluarga dapat dimaknai secara positif sekali mengingat gangguan psikis yang di alami oleh odapus tidak berlangsung begitu saja melainkan melewati proses cukup panjang. Penerimaan adalah dukungan paling dibutuhkan agar bisa semangat dan sehat. Maka ketika psikis odapus sehat maka akan membuat lupus yang ada ditubuh menjadi tertidur, sebaliknya jika kondisi mereka dalam keadaan tidak baik maka imun yang ada akan membuat odapus semakin tidak baik.

Diharapkan keluarga memberikan dukungan moril pada odapus untuk tidak menyerah pada penyakit mereka. Karena dengan adanya perhatian dan penerimaan terhadap diri mereka akan menguatkan untuk bisa mengatasi diri dan memiliki semangat untuk hidup. Jika odapus adalah seorang remaja maka ia harus berfikir bahwa jalan masih Panjang dan banyak yang harus dikerjakan atau bagi odapus yang berusia dewasa masih memiliki harapan untuk bisa menikah atau memiliki anak. Dan tentunya odapus sama seperti manusia lainnya hanya saja ada keterbatasan sedikit yang membedakan. Namun tetap saja odapus masih memiliki banyak harapan, karena dengan adanya harapan akan membuat para odapus memiliki kualitas diri dalam menjalani hidup.Dukungan moril, pengertian dan menghargai keadaan odapus menjadi tugas dari keluargadan proses untuk menerima diri pada odapus harus di lakukan secara tabah dan ikhlas baik bagi keluarga atau pun odapus itu sendiri.

Selamat Hari Lupus bagi Odapus Bengkulu.

Penulis: Septa Agustina (Mahasiswi Pasca sarjana Ilmu Komunikasi UNIB)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page