Menyoal  Proyek Multiyears Bupati Hendy, Benarkah Suara Kritis Mereka Untuk Kepentingan Rakyat

Kebijakan Bupati Haji Hendy Siswanto menggunakan pola multiyears untuk pekerjaan jalan dan penerangan jalan umum, sampai beberapa hari lalu ternyata masih saja disoal oleh sebagian kecil masyarakat Jember.

Kalau dipetakan, sebagian kecil yang mensoal itu sebenarnya hanya terdiri dari satu dari 7 fraksi yang ada di-dewan, ditambah mayoritas kalangan kontraktor lokal, dan yang kemudian dibesar besarkan oleh segelintir oknum wartawan.

Kebijakan yang membutuhkan anggaran senilai 782 Milyar dengan pola tahun jamak atau multiyears itu sendiri hanya akan difokuskan pada 3 kegiatan yakni Peningkatan Jalan se kabupaten Jember senilai 664 Milyar, peningkatan Jembatan senilai 8 Milyar dan satu proyek lagi yang nantinya akan membuat Jember terang benderang yakni proyek instalasi Penerangan Jalan Umum senilai 110 Miliar.

Mereka mensoalnya dengan alasan proyek-proyek besar tersebut hanya akan bisa dinikmati oleh pengusaha kelas kakap level nasional. Bukan oleh pengusaha lokal di Jember.

Sebuah alasan yang naif dan terkesan hanya asal dianggap kritis saja menurutku.

Sudut pandang mereka pastinya jauh berbeda dengan sudut pandang orang kebanyakan yang tidak punya kepentingan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari rencana proyek-proyek itu. Bagi kepentingan rakyat Jember secara umum, mayoritasnya hanya akan menilai dari sisi manfaatnya bagi kepentingan rakyat.

Mereka nantinya (tapi jelas bukan sekarang) akan melihat dan akan memelototi bagaimana proses lelang proyek proyek pemerintah itu, bagaimana proyek itu dikerjakan oleh kontraktor secara profesional atau tidak. Bukan semata mata hanya soal proyek itu dikerjakan oleh kontraktor lokal atau bahkan oleh kontraktor luar negeri sekalipun.

Siapapun kontraktornya, lokal atau nasional, pakai pola multiyears atau tidak, tanpa ada yang mengomando, semuanya pasti akan marah ketika mengetahui proyek yang didanai uang rakyat itu kemudian hanya dikerjakan secara serampangan dan asal asalan. Apalagi kalau sampai tercium konspirasi kepentingan penguasa bermain main untuk mengeruk keuntungan pribadi dari kebijakan tersebut.

Dan pastinya, kondisi seperti itu akan berlanjut ke ranah hukum.

Sebagai mantan birokrat di pemerintah pusat yang pernah menjadi pimpro proyek bernilai triliunan sekaligus sebagai pengusaha, Bupati Hendy mestinya sangat paham tentang adanya mafia proyek dengan segala kelicikan dan modus kecurangannya.

Dalam lima tahun terakhir, kita juga sama sama mengetahui bagaimana kualitas dari kontraktor-kontraktor lokal yang mengerjakan proyek pemerintah daerah selama ini. Masih segar ingatan publik, bagaimana pendopo Kecamatan Jenggawah yang ambruk justru saat masih sedang dikerjakan, gedung SD yang ambruk dan seterusnya.

Di Sebuah pertemuan Bupati dengan kalangan kontraktor beberapa minggu yang lalu di pendopo, kebetulan saya mendengar sendiri bagaimana Bupati menjawab keresahan, keluhan dan keinginan kontraktor lokal agar proyek-proyek pemkab Jember bisa diberikan kepada kontraktor Jember.

” Kalau kebijakan itu yang saya ambil, maka itu sama saja dengan saya membunuh kontraktor Jember” begitu kurang lebih kalimat Bupati menjawab keluhan salah satu kontraktor.

Sayangnya, kalimat kalimat yang terucap oleh Bupati pada pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab itu tidak kurekam kecuali hanya di otakku yang tak lagi bisa mengingat lebih detail dari a sampai z.

“Ketika kontraktor Bondowoso mendengar hal itu, maka mereka juga akan melakukan hal yang sama. Kontraktor Jember gak boleh masuk Bondowoso. Berikutnya Banyuwangi ikut. Situbondo melok. Mati sampeyan” ujarnya menjelaskan.

Dari pertemuan tersebut, bisa kusimpulkan bahwa para kontraktor Jember sudah bisa memahami alasan Bupati menggunakan pola multi years yang memang hanya akan bisa dimenangkan oleh kontraktor-kontraktor besar dan profesional kelas nasional.

Pertanyaannya kemudian. Apa sebenarnya dibalik alasan mereka yang masih saja men-soal kebijakan Bupati membangun Jember dengan pola multiyears ini ? Benarkah suara kritis mereka benar benar untuk kepentingan rakyat Jember ?

Penulis : Kustiono Musri

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page