Kurun Waktu 2 Tahun Inflasi Bengkulu Lebih Rendah dari Inflasi Nasional

Bengkulu – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar konferensi Pers terkait inflasi daerah, di Media Center Provinsi Bengkulu, Rabu (02/01/2019).

Dihadiri langsung Gubernur Bengkulu sebagai Ketua TPID Provinsi Bengkulu, didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu serta Kepala Biro Ekonomi dan Asisten I Setda Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan rilis  inflasi yang dikeluarkan BPS Provinsi Bengkulu pada hari ini, angka inflasi Bengkulu tahun 2018 tercatat sebesar 2, 35 persen dan menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,56 persen.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra, realisasi inflasi Bengkulu tahun 2018 tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional.

Pencapaian tersebut, kata Endang, berhasil dipertahankan oleh Provinsi Bengkulu selama kurun waktu dua tahun berturut-turut.

“Pada tahun 2016 inflasi Bengkulu pada angka 5, 00 persen sedangkan inflasi nasional 3, 02 persen, sedangkan pada tahun berikutnya (2017) inflasi Bengkulu 3, 56 persen dan inflasi nasional pada angka 3,61. Untuk tahun ini (2018) inflasi Bengkulu di angka 2, 56 persen sedangkan inflasi nasional pada angka 3,13 persen,” sampai Endang Kurnia.

Selain itu, lanjut Endang, realisasi inflasi tahunan (year of year) Provinsi Bengkulu tahun 2018 menduduki posisi terendah ketiga se- Sumatera.

“Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan pada tahun 2017 yang menduduki posisi nomor tujuh se- Sumatera,” sebutannya.

Keberhasilan tersebut, jelas Endang, karena pemerintah Provinsi Bengkulu mampu menekan gejolak tiket pesawat terbang yang sangat mempengaruhi inflasi.

Selain itu, sebut Endang, TPID Provinsi Bengkulu telah melakukan langkah strategis dengan melakukan kebijakan yang sesuai dengan kebijakan nasional dalam mengendalikan inflasi daerah.

Agar pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu lebih baik, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan, ada empat langkah strategis yang akan dilakukan pemerintah Provinsi Bengkulu.

Yang pertama, sebutnya, percepatan dan peningkatan presentasi penyerapan anggaran, kemudian pengembangan Bandara Udara Fatmawati yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura dengan pengembangan infrastruktur pendukung lainnya termasuk pembukaan jalur penerbangan baru.

“Selanjutnya, pengembangan Pelabuhan Pulau Baii untuk mendorong pertumbuhan ekspor dan keempat, peningkatan pengolahan produk olahan,” kata Rohidin.

Jika keempat langkah strategis tersebut dilakukan secara simultan, kata Rohidin lagi, maka akan berdampak sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, sebutnya, upaya yang sifatnya teknis operasional yang dirasakan sangat efektif  dalam pengendalian inflasi seperti yang telah dilakukan, harus diupayakan terus secara sistematis dan massif. (Saipul-Media Center, Pemprov Bengkulu)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page